Selasa 15 Mar 2022 00:30 WIB

Kecelakaan Bus Transjakarta, Politikus PDIP: Anies Harus Ikut Bertanggung Jawab

Anies dan Ariza dinilai punya tanggung jawab moral atas kecelakaan itu.

Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi bus Transjakarta koridor sebelas jurusan Kp Melayu - Pulo Gebang yang mengalami kecelakaan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang diduga akibat sopir hilang kosentrasi sehingga menabrak pembatas jalan dan rambu lalu lintas yang kemudian mengakibatkan bodi depan bus ringsek.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi bus Transjakarta koridor sebelas jurusan Kp Melayu - Pulo Gebang yang mengalami kecelakaan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang diduga akibat sopir hilang kosentrasi sehingga menabrak pembatas jalan dan rambu lalu lintas yang kemudian mengakibatkan bodi depan bus ringsek.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria harus ikut tanggung jawab atas berbagai kecelakaan armada TransJakarta akhir-akhir ini. Kedua wajiba bertangung jawab secara moral.

"Dalam hal ini gubernur dan wakil gubernur ikut bertanggung jawab, termasuk juga tanggung jawab moral atas korban meninggal karena tidak ada yang bisa menggantikan nyawa korban," kata politikus PDIP itu dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Tanggung jawab ini, lanjut Gilbert, karena TransJakarta sendiri merupakan perusahaan jasa milik daerah sehingga Anies dan Riza bisa diartikan sebagai sosok pemegang saham perusahaan. Belum lagi, jelasnya, dalam rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta dengan direksi TransJakarta, terdapat banyak temuan masalah, termasuk inkompetensi beberapa direksi.

"Alih-alih mengganti direktur pelayanan eks TGUPP yang tidak punya pengalaman pun mengelola bajaj, malah direktur yang lain yang dicopot," katanya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, jelas Gilbert juga memberi pernyataan yang terkesan membela direksi walau terdapat angka kecelakaan sekitar 56 kali per bulan."Setelah rapat Komisi B sekian bulan berlalu, korban terus berjatuhan malah sudah ada seorang wanita mati dilinda ," katanya.

Seharusnya, menurut Gilbert, evaluasi dilakukan dan jika perlu direksi yang ada dicopot dan diganti dengan latar belakang baik. Hal itu, tegasnya, mendesak dilakukan agar ada perbaikan dalam pelayanan dan keselamatan.

Di sisi lain, katanya, Gubernur Anies Baswedan menyatakan masalah transportasi adalah soal kepadatan lalu lintas serta polusi dan melihat elektrifikasi bus yang jadi solusi. Padahal menurut Gilbert, hal itu tidak tepat karena masalah utama dalam transportasi publik adalah keselamatan, baik transportasi darat, laut maupun udara.

"Tetapi terkesan Gubernur Anies tidak memiliki 'sense of crisis' akan keselamatan 10 juta lebih warga Jakarta sehingga korban terus berjatuhan," ucapnya.

Baca juga : Soal Tanah dari Kampung Akuarium yang Dibawa Anies ke IKM, Ini Kata Wagub Riza

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement