Siklon Tropis Billy Picu Hujan Ekstrem di Banyumas Raya

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq

Sejumlah warga mendorong mobil yang terjebak banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022). Hingga saat ini tercatat delapan desa yang tersebar pada dua kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terendam banjir dan sejumlah lokasi lainnya dilanda longsor, akibat hujan lebat yang menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Jawa Tengah.
Sejumlah warga mendorong mobil yang terjebak banjir di Desa Gebangsari, Tambak, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (15/3/2022). Hingga saat ini tercatat delapan desa yang tersebar pada dua kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terendam banjir dan sejumlah lokasi lainnya dilanda longsor, akibat hujan lebat yang menyebabkan bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Idhad Zakaria

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO --  Siklon tropis Billy menjadi penyebab hujan ekstrem yang melanda Banyumas dan sekitarnya sejak Senin (14/3/2022). Akibatnya, beberapa wilayah mengalami kebanjiran.

Kepala Kelompok Teknisi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menyebutkan, curah hujan yang tercatat di DPU Banyumas pada 15 Maret tercatat mencapai 258 milimeter.

"Angka ini sudah termasuk kategori hujan ekstrem karena curah hujannya dalam waktu 24 jam lebih dari 150 milimeter," ujar Teguh, Selasa (15/3/2022).

Menurut Teguh, tidak semua wilayah Banyumas terjadi hujan ekstrem karena curah hujan yang tercatat di daerah Sumbang sebesar 107 milimeter dan Baturraden 104 milimeter. Curah hujan yang tercatat di dua wilayah tersebut masuk kategori hujan sangat lebat karena berkisar 100-150 milimeter dalam 24 jam.

Ia memaparkan, hujan sangat lebat hingga ekstrem tersebut terjadi karena siklon tropis Billy di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat yang bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Terdapat belokan dan pertemuan angin di sekitar Jawa.

"Saat ini masih terjadi anomali suhu permukaan laut yang berkisar 1-3 derajat Celcius, sehingga penguapan masih banyak," jelasnya.

Kelembapan relatif yang tinggi pada lapisan 850-500 milibar berkisar 70-100 persen mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus (Cb) di sekitar Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen (Barlingmascakeb).

Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap juga mencatat adanya hujan sangat lebat di beberapa daerah lainnya yaitu Purbalingga 108 milimeter, Susukan Banjarnegara 114 milimeter, dan Mandiraja Banjarnegara 133 milimeter.

Kemudian Kabupaten Cilacap dengan curah sebesar 109 milimeter, Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung 139 milimeter, Nusawungu 135 milimeter, Jeruklegi 115 milimeter. Sedangkan curah hujan di Wonosobo mencapai 235 milimeter.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan masih terjadinya hujan sangat lebat hingga ekstrem di wilayah Banyumas dan sekitarnya.

Terkait


BMKG: Hujan Ekstrem Picu Banjir di Banyumas

Cuaca Ekstrem, Empat Kecamatan di Garut Terdampak Bencana

Hujan Deras Diperkirakan Landa NTT Tiga Hari ke Depan

Harga Cabai Terus Naik, Petani Jelaskan Penyebabnya

Pemkot Jakpus Catat 13 Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark