Selasa 15 Mar 2022 21:36 WIB

Polda Metro: 17 Kecelakaan Libatkan Transjakarta Terjadi pada Januari-Maret 2022

Pihak kepolisian melakukan evaluasi terhadap 17 kecelakaan tersebut.

Red: Andri Saubani
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi bus Transjakarta koridor sebelas jurusan Kp Melayu - Pulo Gebang yang mengalami kecelakaan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang diduga akibat sopir hilang kosentrasi sehingga menabrak pembatas jalan dan rambu lalu lintas yang kemudian mengakibatkan bodi depan bus ringsek.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Sejumlah petugas berusaha mengevakuasi bus Transjakarta koridor sebelas jurusan Kp Melayu - Pulo Gebang yang mengalami kecelakaan di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang diduga akibat sopir hilang kosentrasi sehingga menabrak pembatas jalan dan rambu lalu lintas yang kemudian mengakibatkan bodi depan bus ringsek.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan sejak awal 2022 hingga pertengahan Maret 2022 telah terjadi 17 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Transjakarta . Pihak kepolisian melakukan evaluasi terhadap 17 kasus tersebut.

"Selama 2022 ini Januari, Februari dan Maret terdapat 17 kali kecelakaan yang melibatkan Transjakarta, lima di Januari, tujuh Februari dan dari 1-14 Maret itu ada lima kecelakaan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, di Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga

Sambodo mengatakan, 17 kecelakaan tersebut telah menimbulkan korban meninggal dunia sebanyak tiga orang, tiga orang luka berat dan tujuh luka ringan serta kerugian materil. Meski demikian, dari 17 kecelakaan tersebut hanya enam kecelakaan yang diduga disebabkan oleh kesalahan dengan penyebab manusia (human error) dari sisi pengemudi Transjakata .

"Sisanya yaitu 11 kasus itu justru kelalaian ada dari pengendara lain. Jadi, ada dari 17 kasus itu 35 persen yang patut diduga penyebabnya dari TransJakarta," ujarnya.

Pihak kepolisian selanjutnya akan mengevaluasi 17 kasus tersebut dimulai dari evaluasi titik rawan kecelakaan hingga evaluasi dari sisi manajemen Transjakarta. Apabila diperlukan pihak kepolisian juga akan memberikan hasil evaluasi tersebut kepada pihak Pemprov DKI Jakarta dan TransJakarta sebagai bahan evaluasi untuk pencegahan kecelakaan lalu lintas ke depan.

"Kalau memang perlu, kita evaluasi titik tersebut dan kita akan berikan ke Pemprov DKI dan Transjakarta untuk memperbaiki sehingga ke depan bisa diperbaiki dan dikurangi kecelakaan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement