Rabu 16 Mar 2022 01:08 WIB

Pemprov Sediakan 202 Ton Minyak Goreng untuk Pasar Murah di Aceh

Pasar murah se Aceh ini rencananya kita laksanakan pada 19 hingga 22 Maret 2022.

Red: Andi Nur Aminah
Warga membawa minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng (ilustrasi)
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warga membawa minyak goreng kemasan saat operasi pasar minyak goreng (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyediakan sekitar 202 ton minyak goreng pada pelaksanaan pasar murah di 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh. "Pasar murah se Aceh ini rencananya kita laksanakan pada 19 hingga 22 Maret 2022. Ini sedang diatur apa bisa serentak atau tidak," kata Kepala Disperindag Aceh Mohd Tanwier, di Banda Aceh, Selasa (15/3/2022).

Tanwier mengatakan, pada pelaksanaan pasar murah tahun ini pihaknya menyediakan beberapa jenis sembako di antaranya beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, dan telur ayam yang disubsidi. Berdasarkan data Disperindag Aceh, selain 202 ton minyak goreng, jumlah sembako yang tersedia untuk pasar murah ini yaitu beras 138 ton, gula pasir 192 ton, tepung 23 ton, dan telur mencapai 694 ribu butir. Kemudian, sembako tersebut dibagikan ke 23 kabupaten/kota dengan jumlah rata-rata setiap daerah mendapatkan beras enam ton, gula pasir 8,3 ton, minyak goreng 8,8 ton, tepung satu ton dan telur ayam mencapai 30.200 butir.

Baca Juga

"Jadi kita tidak menentukan paket per paket pada pasar murah ini, seperti biasa saja," ujarnya.

Tanwier menyampaikan, penyelenggaraan pasar murah ini bertujuan untuk membantu masyarakat Aceh yang ekonominya menengah ke bawah, serta dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. "Nantinya barang sembako ini juga disubsidi, masing-masing itemnya disubsidi Rp 3 ribu, kecuali untuk telur belum ditentukan," kata Mohd Tanwier.

Dirinya menambahkan, untuk pelaksanaan di daerah belum dapat dipastikan apakah diselenggarakan serentak atau tidak, meski ditentukan provinsi, tetapi kemungkinan besar jadwalnya bisa juga berbeda. "Harusnya kita mengadakannya serentak seluruh kabupaten/kota. Tapi pasokan minyak saat ini masih terkendala, untuk kemasan belum ada, kalau curah masuk terus," tutur Mohd Tanwier.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement