Rabu 16 Mar 2022 07:25 WIB

Wiku Yakin Indonesia Segera Beradaptasi Aman dari Covid-19

Indonesia telah berhasil melalui puncak Omicron.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meyakini, Indonesia dapat segera beradaptasi secara aman dari Covid-19 dan tetap produktif beraktivitas. Hal ini, kata dia, dapat tercapai dengan upaya bersama masyarakat secara sungguh-sungguh.

“Dengan upaya sungguh-sungguh secara kolektif, kita dapat segera beradaptasi secara aman dan tetap produktif,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Rabu (16/3/2022).

Baca Juga

Wiku menekankan, tujuan utama saat ini yakni mengendalikan kasus positif dan menurunkan kasus kematian secara konsisten. Upaya yang dilakukan pun telah menunjukan hasil yang ditunjukan dengan tren perbaikan data kasus secara menyeluruh.

Menurut Wiku, Indonesia juga berhasil melalui puncak omicron. Hal ini terlihat dari angka kasus positif pekanan yang tercatat turun sebesar 64 persen setelah mencapai puncak tertingginya pada pertengahan Februari lalu. Sedangkan pada kasus kematian juga mulai menunjukan tren penurunan hingga 10 persen dari puncak.

“Indonesia berhasil melalui puncak Omicron yang ditunjukan dengan tren perbaikan data-data kasus secara menyeluruh,” ujar Wiku.

Selain itu, perbaikan kasus juga terlihat pada data kasus aktif, kesembuhan, dan juga angka keterisian tempat tidur atau BOR. Jika pada minggu lalu terdapat 470 ribu kasus aktif, Wiku menyebut pada minggu ini hanya terdapat 340 ribu atau 5,82 persen kasus aktif.

Penurunan kasus aktif ini juga didukung dengan penambahan kasus kesembuhan. Pada minggu ini, terdapat 270 ribu orang sembuh sehingga meningkatkan persentase kesembuhan hingga mencapai 91,6 persen. Sedangkan pada minggu lalu persentase kesembuhan hanya sebesar 89,11 persen.

Wiku menyampaikan, penurunan kasus aktif dan peningkatan kesembuhan ini juga berdampak pada penurunan angka keterpakaian tempat tidur atau BOR. Jika pada 6 Maret 2022 terdapat hampir 30 persen tempat tidur Covid-19 terpakai, kini angkanya mengalami penurunan. Per 13 Maret 2022 tercatat hanya terdapat sekitar 20 persen keterpakaian tempat tidur.

“Tentunya keberhasilan Indonesia melewati puncak Omicron ini hanya dapat tercapai berkat upaya keras masyarakat yang tertib menerapkan kebijakan pengendalian yang telah dirumuskan oleh pemerintah,” jelas Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement