Rabu 16 Mar 2022 12:26 WIB

Berhasil Cetak Laba Rp 86 Miliar, Begini Prospek Saham Bank Jago

Bank Jago diproyeksi raih laba hingga Rp 1 triliun pada 2024

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Aplikasi Jago Bank Jago.  Sepanjang tahun 2021, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 86 miliar. Kinerja cemerlang bank digital tersebut diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini pun membuat saham ARTO layak untuk dikoleksi.
Foto: Republika/Idealisa masyrafina
Aplikasi Jago Bank Jago. Sepanjang tahun 2021, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 86 miliar. Kinerja cemerlang bank digital tersebut diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini pun membuat saham ARTO layak untuk dikoleksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepanjang tahun 2021, PT Bank Jago Tbk (ARTO) mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 86 miliar. Kinerja cemerlang bank digital tersebut diperkirakan akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini pun membuat saham ARTO layak untuk dikoleksi. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas, Eka Savitri dan Andreas Kenny memperkirakan pada 2022 laba bersih Bank Jago akan tumbuh menjadi Rp 277 miliar dan terus meningkat menjadi Rp 660 miliar pada 2023. Bahkan keuntungan Bank Jago diprediksi akan mendekati Rp 1 triliun pada 2024.

"Kami mengulangi panggilan beli untuk saham ARTO dengan TP yang tidak berubah sebesar Rp 20.000," kata Eka dan Andreas dalam risetnya. 

Menurut Eka dan Andreas, penyaluran pinjaman akan menjadi mesin pertumbuhan bank ke depannya. Pada kuartal IV 2021, ARTO membukukan laba kuartalan yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp 42 miliar didorong oleh pertumbuhan pinjaman 44 persen QoQ. 

Portofolio pinjaman didominasi oleh segmen kemitraan serta pembiayaan syariah yang baru saja diluncurkan pada kuartal akhir 2021. Selain itu, simpanan nasabah tumbuh sebesar 44,6 persen

QoQ didukung oleh pertumhuhan CASA 70,2 QoQ. Sedangkan jumlah nasabah mencapai 1,4 juta per Desember 2021 dengan 50 persen di antaranya dalam kategori didanai.  

Eka dan Andreas melihat produk syariah akan menjadi mesin pertumbuhan tambahan bagi ARTO. Aplikasi syariah akan setara dengan yang konvensional dalam hal fitur. Untuk pembiayaan syariah, ARTO akan menggandeng salah satu perusahaan P2P berbasis syariah dengan bisnis pinjaman berbasis kelompok wanita model, Amaan. 

Prospek cemerlang ARTO juga didukung oleh strategi likuiditas konservatif. Mengingat prospek tingkat kebijakan yang lebih tinggi tahun ini, ARTO menegaskan akan aktif memantau kondisi likuiditas di pasar dan hanya akan menyesuaikan TD rate sesuai dengan pergerakan BI rate. 

Pada penutupan perdagangan Senin (14/3), saham ARTO terkoreksi sebesar 1,28 persen ke posisi 15.400. Meski demikian, jika dilihat dalam lima tahun terakhir saham ARTO telah terbang hingga di atas 2000 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement