Rabu 16 Mar 2022 18:48 WIB

Dinkes Sebut Puncak Varian Omicron di Bengkulu Sudah Lewat

Dalam sepekan terakhir, rata-rata hanya ada 50 kasus Covid-19 per hari di Bengkulu.

Red: Qommarria Rostanti
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa daerah itu telah melewati masa puncak kasus Covid-19 gelombang ketiga atau varian omicron pada Februari 2022. (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa daerah itu telah melewati masa puncak kasus Covid-19 gelombang ketiga atau varian omicron pada Februari 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa daerah itu telah melewati masa puncak kasus Covid-19 gelombang ketiga atau varian omicron pada Februari 2022. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, mengatakan melalui upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, Bengkulu telah melewati puncak kasus Covid-19 varian omicron.

"Masyarakat Bengkulu telah melewati gelombang ketiga kasus Covid-19 karena upaya pencegahan yang dilakukan," kata Herwan.

Baca Juga

Menurut dia, Provinsi Bengkulu telah melewati puncak kasus yang menjadi syarat perubahan dari masa pandemi menjadi endemi. Dia menjelaskan, hal tersebut karena kasus harian Covid-19 di Provinsi Bengkulu sudah melandai. 

Pihaknya mencatat dalam satu pekan terakhir rata-rata hanya ada 50 kasus per hari. Sementara sebelumnya pada Februari 2022 kasus harian Covid-19 rata-rata di atas 100 bahkan 200 kasus. "Dengan kondisi ini masyarakat Provinsi Bengkulu telah melewati puncak kasus varian omicron dan mudah-mudahan kasus Covid-19 terus melandai dan tidak ada ada penambahan kasus," ujarnya.

Herwan mengatakan, masyarakat yang terpapar Covid-19 rata-rata merupakan pelaku perjalanan dan kelompok masyarakat yang belum melaksanakan vaksinasi. Selain itu, sebelum memasuki Ramadhan pihaknya menargetkan capaian vaksinasi dosis pertama di atas 90 persen, dosis kedua 70 persen dan dosis ketiga di atas 30 persen. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat secepatnya sebelum Ramadhan agar memanfaatkan vaksinasi dosis satu, dua dan booster.

"Agar pada Ramadhan nanti masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyamandan saat melaksanakan rangkaian ibadah puasa telah memiliki kekebalan virus sebab telah melaksanakan vaksinasi," kata Herwa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement