Kamis 17 Mar 2022 03:26 WIB

Gempa di Sukabumi, Satu Rumah di Pangalengan Bandung Alami Kerusakan

Satu unit yang rumah di Bandung alami rusak yaitu dinding roboh

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gempa. Ilustrasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat satu rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi di wilayah Sukabumi dengan magnitudo 5.5, Rabu (16/3/2022) siang. Namun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat satu rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi di wilayah Sukabumi dengan magnitudo 5.5, Rabu (16/3/2022) siang. Namun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat satu rumah mengalami kerusakan akibat gempa bumi di wilayah Sukabumi dengan magnitudo 5.5, Rabu (16/3/2022) siang. Namun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska mengatakan getaran gempa bumi di Sukabumi terasa kuat hingga ke Kecamatan Pangalengan. Akibatnya satu unit rumah yang dihuni 6 orang jiwa mengalami kerusakan sedang dimana bagian dinding tembok roboh.

"Pemilik rumah menutupi tembok yang roboh dengan terpal," ujarnya, Rabu (16/3/2022). Ia melanjutkan korban gempa bernama Neneng Rusmini tidak lantas mengungsi ke tempat lain namun tetap tinggal di bagian rumah yang tidak terkena dampak.

"Penghuni rumah masih menempati rumahnya di ruangan sebelah dan tidak mengungsi," katanya.

Sebelumnya, getaran gempa terasa di wilayah Bandung Raya khususnya di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung titik gempa berada di Sukabumi. 

Gempa di Sukabumi memiliki magnitudo 5.5 sekitar pukul 10.00 dengan koordinat 7.94 LS, 106.94 BT atau 113 kilometer dari tenggara Kota Sukabumi. Kedalaman gempa mencapai 10 kilometer.

Salah seorang warga asal Kabupaten Bandung, Siti mengaku merasakan getaran gempa saat tengah mengajar di rumah sekitar pukul 10.00 Wib. Ia pun sempat kaget dan memilih keluar rumah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Terasa sekali getaran gempanya beberapa detik," ujarnya saat dikonfirmasi. Setelah getaran gempa dirasa tidak ada, ia pun kembali untuk mengajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement