Jumat 18 Mar 2022 12:38 WIB

Memadu Ekosistem Penyeberangan dan Pariwisata

Penyeberangan dan pariwisata dipadukan demi menghadirkan pelayanan yang lengkap

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Kapal penyeberangan yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah bersandar di Pelabuhan Padangbai, Bali. Sumber:
Foto: Dok. Humas ASDP Indonesia Ferry
Kapal penyeberangan yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tengah bersandar di Pelabuhan Padangbai, Bali. Sumber:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai operator kapal ferry, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), memiliki mimpi besar dalam mengembangkan bisnisnya. ASDP menyadari, lintasan penyeberangan yang dilayaninya ternyata memiliki titik potensial untuk dimaksimalkan.

Ekosistem penyeberangan dan pariwisata akhirnya dipadukan demi menghadirkan pelayanan yang lengkap, berkualitas, dan modern. Kawasan pariwisata di Labuan Bajo menjadi salah satu yang dimaksimalkan.

Baca Juga

Pada Januari 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek Kawasan Marina Labuan Bajo. Labuan Bajo saat ini digadang-gadang akan menjadi destinasi pariwisata premium.

ASDP Indonesia Ferry bersinergi dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP membangun Hotel Inaya Bay yang kini resmi berganti nama menjadi Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo di kawasan premium tersebut. Jokowi yang secara langsung meresmikannya pada Oktober 2021 menargetkan hotel tersebut menjadi salah satu ekosistem pariwisata demi mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai tuan rumah G20 dan Asean Summit 2023.

Tak hanya di Labuan Bajo, ASDP juga memiliki rencana besar dalam mengembangkan Kawasan Menara Siger, Bakauheni, Lampung. Bakauheni Harbour City (BHC) diusung sebagai kawasan pariwisata terpadu tepi laut terbesar berkelas dunia di Sumatra.

Kawasan Bakauheni Harbour City sangat potensial, terlebih ASDP memiliki lintasan penyeberangan terbesarnya di Merak-Bakauheni. Saat groundbreaking dilakukan pada Oktober 2021, Wakil Menteri II Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menilai wilayah Bakauheni, Lampung Selatan sangat potensial karena dikelilingi berbagai macam objek wisata sejarah, alam, maupun wisata minat khusus.

Hal tersebut menurut Kartika menjadikan Bakauheni memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu hub pariwisata di Pulau Sumatra. "Destinasi wisata terintegrasi ini akan menjadi unggulan daerah Lampung aksesnya antara Pulau Jawa dan Sumatra yang dihubungkan dengan layanan penyeberangan," kata Kartika.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berbincang dengan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (kanan) saat meninjau pembangunan proyek Bakauheni Harbour City (BHC) di kawasan Menara Siger, Lampung, Sabtu (16/10/2021). Bakauheni Harbour City (BHC) diharapkan akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Provinsi Lampung. - (Antara/Dhemas Reviyanto)

 

BHC siap jadi destinasi pariwisata baru pada 2023

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menuturkan Bakauheni Harbour City (BHC) siap menjadi destinasi pariwisata baru pada 2023. Sebelum siap dibuka pada 2023, Shelvy mengungkapkan fasilitas Masjid BSI akan selesai dibangun terlebih dahulu pada tahun ini.

"Masjid diharapkan siap pada September 2022. Kemudian fasilitas lainnya diharapkan ketika 2023 selesai, bisa beroperasi saat Lebaran 2023," kata Shelvy saat ditemui di Lombok, Ahad (13/3/2022) lalu.

BHC nantinya akan memiliki sejumlah objek, seperti Masjid BSI dengan desain ikonik yang memiliki korelasi terhadap adaptasi dari budaya dan agama. Begitu juga dengan pengembangan area UMKM oleh Bank Mandiri. Pengadaan UMKM di Bakauheni khususnya di Menara Siger menjadi opsi yang tepat sebagai penarik minat pengunjung sekaligus menunjang kebutuhan berwisata serta meningkatkan perputaran roda perekonomian.

Renovasi Menara Siger yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga dilakukan untuk menjadi landmark yang dapat digunakan untuk menikmati pemandangan laut dan bukit. Creative Hub juga dibangun oleh Bank Negara Indonesia (BNI) agar dapat menunjang kebutuhan berwisata berbasis komunitas serta. Selain itu juga Housing Development and Entrepreneurship Center yang dibangun Bank Tabungan Negara (BTN) untuk pelaku pengembang ekosistem perumahan di wilayah Lampung.

Pengembangan BHC diusung bukan tanpa tujuan sebab potensi lintasan Merak-Bakauheni juga sangat potensial. Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan pada akhir 2021, dari total 49 juta yang dilayani di seluruh Indonesia, lintasan Merak-Bakauheni sendiri berkontribusi sebesar 42,2 persen. Angka tersebut menunjukan sekitar 20,7 juta penumpang yang menyeberangi Jawa-Sumatera setiap tahunnya.

Selain itu, Tol Trans Sumatra juga saat ini sudah menghubungkan Lampung Selatan hingga Palembang. Bahkan tol tersebut juga akan dikembangkan hingga Provinsi Aceh dan dipastikan menjadi infrastruktur pendukung efektif.

"Sehingga, ada potensi yang sangat besar disini, utamanya dalam pengembangan BHC ini. Bakauheni dikelilingi ragam obyek wisata mulai dari sejarah, alam, dan pariwisata minat khusus serta akses transportasi dan infrastruktur tol yang sangat mendukung kelancaran," ungkap Ira.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai pembangunan BHC akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Provinsi Lampung. Erick menegaskan, proyek BHC sangat berpotensi untuk dikembangkan.

"Saya melihat proyek BHC ini potensi pariwisata yang luar biasa. Apalagi dengan tersambungnya Jalan Tol Trans Sumatra mobilitas masyarakat akan semakin meningkat,"   tutur Erick.

photo
Warga melintas di area Menara Siger, salah satu ikon wisata di Lampung Selatan, Lampung, Rabu (27/10/2021). Menara Siger merupakan salah satu bangunan yang akan direnovasi dan akan menjadi kawasan pariwisata terintegrasi Bakauheni Harbour City (BHC) untuk meningkatkan pariwisata Lampung. - (ANTARA/Ardiansyah)

 

Menciptakan daya tarik Labuan Bajo

Hotel Meruorah Komodo Labuan Bajo yang dibangun ASDP bersama PT PP merupakan bagian dari kawasan terpadu Labuan Bajo. Hotel yang digarap melalui joint venture ASDP dan PT PP yakni PT Indonesia Ferry Property (IFPRO) itu memiliki area komersial, hotel bintang lima, marina, serta pengembangan dermaga.

Setelah diresmikan presiden beberapa waktu lalu, Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengharapkan hotel yang berada di pusat kota Labuan Bajo itu menjadi daya tarik baru. Khususnya daya tarik pariwisata di Labuan Bajo.

"Hotel ini menjadi ikon baru yang menyajikan kultural lokal, serta menjadi pendorong tumbuhnya industri Meeting, Incentives, Conferencing, and Exhibitions (MICE) di Labuan Bajo seiring dengan hadirnya multifunction hall yang telah siap operasi," ungkap Ira.

Hotel dengan 145 kamar dan berada tepat di pinggir pantai itu memiliki fasilitas MICE terbesar di pusat kota Labuan Bajo dengan area strategis dan keunggulan pemandangan laut yang sangat indah. Kapasitas multifunction hall dapat memuat seribu orang untuk penyelenggaraan pelbagai aktivitas MICE baik skala kecil, besar, dan berstandar internasional.

"Potensi MICE Indonesia di pasar internasional sangat besar mengingat Indonesia memiliki atraksi yang lengkap baik alam, budaya, dan buatan yang menjadikan penyelenggaraan acara semakin menarik," jelas Ira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement