Jumat 18 Mar 2022 20:13 WIB

Pakar: KIPI Alergi Berat Vaksin Covid-19 Hanya Sedikit, Ada 5 di Antara 5 Juta Orang

Jumlah penderita KIPI alergi berat akibat vaksin Covid-19 termasuk sangat sedikit.

Red: Reiny Dwinanda
Dua siswa memegang lengannya usai divaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Bruder Dahlia, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (12/3/2022). Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) alergi berat akibat vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Dua siswa memegang lengannya usai divaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Bruder Dahlia, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (12/3/2022). Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) alergi berat akibat vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof Iris Rengganis mengatakan reaksi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) berupa alergi berat karena vaksinasi Covid-19 sangat sedikit. Insidennya dialami lima di antara lima juta peserta di dunia.

"Dari data terbaru, lima di antara lima juta orang yang divaksinasi mengalami KIPI alergi berat yang disebut anafilaksis," kata Prof Iris Rengganis dalam talk show virtual yang diikuti dari Youtube BNPB di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Baca Juga

Prof Iris mengatakan jumlah itu sangat rendah jika dibandingkan dengan gejala buruk yang ditimbulkan oleh infeksi Covid-19. Gejala buruk akibat Covid-19 bisa mencapai 20 persen penderita dengan angka kematian sekitar 0,5 hingga tiga persen.

KIPI merupakan situasi yang tidak bisa dihindari dari reaksi vaksin di tubuh manusia. Gejala timbul dari sensitivitas pribadi atau alergi.

"Tapi jarang reaksi berat, biasanya reaksi lokal (di sekitar lokasi suntikan). Tapi yang menyeluruh bisa demam dan nyeri sendi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement