Sabtu 19 Mar 2022 18:20 WIB

Satgas Hewan Liar Ikut Bantu Penyelenggaraan GP Indonesia di Mandalika

Satgas Hewan Liar menangkap dan menyelamatkan anjing yang berkeliaran di area sirkuit

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Anggota tim Lombok Animal Rescue (LAC) Rizwan Ikromi membantu menangkap dan menyelamatkan anjing yang berkeliaran di sekitar area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.
Foto: REPUBLIKA/Afriza Rosikhul Ilmi
Anggota tim Lombok Animal Rescue (LAC) Rizwan Ikromi membantu menangkap dan menyelamatkan anjing yang berkeliaran di sekitar area Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Panas terik matahari tak mengganggu Satgas Hewan Liar untuk menangkap dan menyelamatkan anjing yang berkeliaran di area sekitar Sirkuit Pertamina Mandalika. Adapun kegiatan 'berburu' anjing sudah dimulai sejak awal Februari lalu.

Para pengunjung bisa menikmati perjalanan di area tanpa gangguan dari anjing berkat kerja keras yang dilakukan oleh Satgas Hewan Liar yang merupakan tim gabungan dari Lombok Animal Rescue dengan BKSDA Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga

Salah satu relawan yang tergabung dalam tim Lombok Animal Rescue (LAC) Rizwan Ikromi mengaku sangat menikmati perkerjaannya 'berburu' anjing. Menurutnya bisa bergabung dengan tim LAC dalam kegiatan ini adalah pengalaman luar biasa.

"Ini pengalaman yang luar biasa, saya jadi tahu bagaimana cara yang baik untuk menyelamatkan anjing agar tidak menyakiti dan menyiksa anjing itu sendiri," kata pria yang akrab disapa Romi itu kepada Republika.co.id, Sabtu (19/3/2022).

Selain itu, kata dia, pengalaman ini menjadi lebih berarti karena dilakukan untuk mempersiapkan venue event internasional. Sebagai mahasiswa semester enam jurusan Kedokteran Hewan di Universitas Pendidikan Mandalika, Mataram, dia mengaku bisa banyak belajar.

"Saya memang senang sama binatang dan saya juga memelihara anjing. Sekarang saya memelihara anjing ras Kintamani," katanya.

Dia menceritakan, tantangan selama mengamankan anjing di area sekitar sirkuit adalah setelah membius anjing, dia harus mengikutinya sampai anjing tersebut tumbang. Kemudian, ia harus mengamankannya ke shelter penampungan anjing.

"Jadi setelah nembakin bius itu, kita harus pantau dulu anjingnya. Bisa sampai 500 meter anjing itu lari sampai akhirnya tertidur," katanya.

Dia tidak bisa memastikan berapa jumlah anjing yang sudah diamankan. Namun, dia mengatakan paling banyak dia dan timnya bisa mengamankan 15 hingga 20 ekor anjing dalam sehari.

"Soalnya susah, anjing kan penciumannya tajam dan kalau sudah ada anjing yang ketangkap di satu area, pasti susah menangkap lagi di area yang sama," kata lelaki berusia 23 tahun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement