Sabtu 19 Mar 2022 21:57 WIB

Korsel: Perlu Kesetaraan Distribusi Vaksin dan Obat untuk Akhiri Pandemi

Dubes Korsel menilai langkah Indonesia membawa isu ini ke G20 sudah tepat.

Red: Teguh Firmansyah
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (19/3/2022). Lapas Kelas IIA Gorontalo menargetkan 300 peserta vaksinasi dosis pertama, kedua dan booster sebagai upaya pencegahan dan peningkatan daya tahan WBP dari COVID-19.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas IIA, Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (19/3/2022). Lapas Kelas IIA Gorontalo menargetkan 300 peserta vaksinasi dosis pertama, kedua dan booster sebagai upaya pencegahan dan peningkatan daya tahan WBP dari COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Tae-sung mengatakan, kesetaraan dan keadilan distribusi vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan diperluka untuk menangani dan mengakhiri pandemi Covid-19. Langkah Indonesia membawa isu ini ke G20 sudah tepat.

"Kita harus menjamin kesetaraan dan keadilan untuk distribusi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan untuk dapat mengakhiri pandemi ini," kata Dubes Park Tae-sung dalam wawancara khusus dengan ANTARA pada Jumat (18/3).

Baca Juga

Untuk berpartisipasi dalam membangun solidaritas dan kerja sama masyarakat internasional dalam penanganan pandemi, Korea Selatan pada pertemuan G7 di Cornwall, Inggris telah menyampaikan komitmen untuk berkontribusi senilai 200 juta dolar AS (Rp2,86 triliun) untuk penyediaan vaksin melalui skema COVAX AMC, "Melalui kontribusi ini, kami berharap bisa memberi peluang untuk penyediaan vaksin lebih banyak ke negara-negara berkembang," ujarnya.

Korea Selatan mempunyai pusat produksi vaksin yang terkenal atas kerja sama dengan para produsen vaksin terkemuka. Korea Selatan, lanjut Dubes siap berkontribusi vaksin bagi negara-negara yang membutuhkan.

COVAX AMC merupakan mekanisme global yang bertujuan menyalurkan vaksin secara gratis kepada 92 negara berpendapatan menengah ke bawah dan berpendapatan rendah.Selanjutnya, Dubes Park menekankan pentingnya transfer teknologi yang terkait dengan pembuatan vaksin dan obat-obatan dalam penanganan Covid-19 serta standardisasi protokol kesehatan global.

"Terkait transfer teknologi di bidang vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan, perusahaan swasta Korsel telah berinvestasi ke negara-negara berkembang dan dalam investasi itu, mereka juga melakukan transfer teknologi," katanya.

Dubes Korea Selatan itu pun menilai tepat bahwa presidensi G20 Indonesia mengangkat isu arsitektur kesehatan global sebagai salah satu agenda prioritas dalam pembahasan di forum G20 tahun ini."Dan saya harap melalui KTT G20, para anggota G20 bisa membuahkan hasil yang dapat meningkatkan kesetaraan vaksinasi dan transfer teknologi serta bantuan secara finansial. Hasil itu tentunya akan berkontribusi dalam upaya pencapaian target bersama yang ditetapkan di KTT G20 di Italia, yakni 70 persen populasi dunia bisa divaksin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement