Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Charles DM

“All Indonesian Final” Ganda Putra, Ini Jadwal Final All England 2022

Olahraga | Sunday, 20 Mar 2022, 10:00 WIB
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana lolos ke final All England 2022. Foto: Dok. Humas PP PBSI

Indonesia mengirim dua wakil ke partai final All England 2022. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana akan menghadapi senior mereka Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan di partai pamungkas di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022) malam WIB.

Terciptanya “all Indonesian final” di ganda putra ini menjadi pencapaian tersendiri. Merah Putih hampir saja sapu bersih semifinal bila saja Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bisa melewati hadangan pasangan Tiongkok, He Hi Ting/Tan Qiang.

“The Babbies” kalah rubber game, 21-15, 16-21, dan 14-21 sehingga “all Indonesian semifinal” gagal tercipta. Namun, menempatkan tiga wakil di empat besar adalah hasil luar biasa. Apalagi dua dari antaranya bisa menciptakan “perang saudara” di laga penghabisan.

Menariknya, tidak ada Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di laga final. Pasangan yang dijuluki The Minions ini harus mengakui keunggulan penerus mereka, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana. The Minions kalah usah bertarung tiga set 22-20 13-21 21-16.

Patut diakui Bagas/Fikri tampil luar biasa. Mereka memang bermain tanpa beban sehingga bisa mengerahkan segenap kemampuan. Walau berstatus pendatang baru di panggung akbar ini, keduanya bisa mengimbangi, bahkan membuat senior mereka kewalahan.

Kecepatan, ketahanan, dan kekuatan diperagakan pasangan muda yang sudah membuat kejutan sejak babak-babak sebelumnya. Di babak delapan besar, Bagas/Fikri mampu menumbangkan juara dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang.

Sebaliknya, The Minons bermain di bawah tekanan. Keduanya kerap melakukan kesalahan sendiri. Usai laga berdurasi 58 menit, The Minions mengakui, junior mereka tampil lebih baik. "Mereka hari ini bermain sangat bagus dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Selamat untuk Bagas/Fikri," ungkap Marcus melansir siaran pers Humas PP PBSI.

Satu tangga lagi Bagas/Fikri akan melengkapi sepak terjang mereka yang mengejutkan di turnamen bulutangkis tertua di dunia ini. Ujian pamungkas itu akan datang dari pasangan senior yang menjadi idola mereka: The Daddies.

Hendra/Ahsan ke final setelah mengalahkan He Ji ting/Tan Qiang. The Daddies harus bermain 48 menit untuk meraih kemenangan tiga gim, 21-16 14-21 21-13.

Selain itu, pasangan yang sudah berusia kepala tiga itu harus bergumul dengan rasa sakit, terutama Ahsan. Cedera betis kiri pemain 34 tahun itu belum sembuh. Ia harus menahan dan bersabahat dengan rasa perih sejak babak perempat final.

Beruntung, di semi final, Ahsan bisa mengatasi rasa sakit itu untuk menghadapi para penerus mereka di partai final. Situasi ini tentu akan mempengaruhi mereka di pertandingan final. Menghadapi pasangan muda yang sedang “on fire”.

Bagas/Fikri pasti akan bermain “all out.” Tanpa beban dan termotivasi untuk menang setelah menumbangkan para unggulan.

Hanya saja, semangat dan tenaga saja tidak cukup. Perlu ketenangan dan kematangan untuk menghadapi partai besar ini. Bagas/Fikri masih harus banyak belajar dari The Daddies.

Terlepas dari itu, publik di Tanah Air sudah bisa bernapas lega. Satu gelar All England sudah bisa dibawa pulang. Pemenang adalah mereka yang berjuang sehabis-habisnya dan mampu mengatasi rintangan sekuat-kuatnya.

Dominasi Jepang

Jepang mengirim wakilnya di sektor tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran. Akane Yamaguchi yang menempati unggulan kedua akan bersua “bocah Ajaib” An Seyoung dari Korea Selatan.

An yang berstatus unggulan empat mengalahkan unggulan teratas Tai Tzyu Ying di babak sebelumnya. Kemenangan itu memotivasinya untuk mengukir sejarah di pentas elite ini.

Yuta Watanabe/Arisa Higashino adalah wakil lainnya di sektor ganda campuran yang akan bersua Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dari Tiongkok. Yuta/Arisa tampil ciamik di babak sebelumnya saat menyingkirkan Bass/Popor dari Thailand.

Menghadapi Wang/Huang jelas pekerjaan berat. Pasangan ini mampu menyingkirkan pasangan Tiongkok yang lebih berpengalaman dan selama ini menjadi langganan juara di babak semifinal. Lebih dari itu, keduanya adalah juara Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan penguasa di sektor ini, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Duel menarik juga tersaji di sektor ganda putri. Nami Matsuyama/Chiharu Shida, unggulan tujuh akan bersua pasangan non unggulan dari Tiongkok, Zhang Shu Xian/Zheng Yu. Sudah melangkah sejauh ini tentu tidak membuat pasangan yang masih berada di luar lingkaran 200 dunia bakal menyerah begitu saja dari pasangan Jepang.

Sementara itu, Lakshya Sen dari India akan menghadapi unggulan teratas, Viktor Axelsen. Lakshya memiliki grafik penampilan yang semakin bagus. Mengalahkan juara bertahan, Lee Zii Jia dari Malaysia di semifinal adalah modal penting untuk meladeni juara Olimpiade di partai penghabisan.

Siapa yang bakal keluar sebagai juara?

Berikut jadwal final All England 2022, Minggu (20/3/2022) malam WIB:

An Seyoung [4] (Korea Selatan) vs Akane Yamaguchi [2] (Jepang)

Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (Indonesia) vs Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia/2)

Nami Matsuyama [7]/Chiharu Shida (Jepang) vs Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China)

Yuta Watanabe [4]/Arisa Higashino (Jepang) vs Wang Yi Lyu [3]/Huang Dong Ping (China)

Lakshya Sen (India) vs Viktor Axelsen [1] (Denmark)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image