Senin 21 Mar 2022 13:15 WIB

PM Palestina: Israel Gerogoti Peluang Pendirian Negara Palestina

PM Ishtaye tuding langkah-langkah Israel gerogoti peluang pendirian negara Palestina

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Warga Palestina bentrok dengan tentara Israel di desa Burqa dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Desember 2021. PM Ishtaye tuding langkah-langkah Israel gerogoti peluang pendirian negara Palestina. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Warga Palestina bentrok dengan tentara Israel di desa Burqa dekat kota Nablus, Tepi Barat, 23 Desember 2021. PM Ishtaye tuding langkah-langkah Israel gerogoti peluang pendirian negara Palestina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Ishtaye pada Ahad (20/3/2022) mengatakan langkah-langkah Israel, termasuk ekspansi permukiman, menggerogoti setiap peluang untuk mendirikan negara Palestina. Fakta di lapangan secara perlahan semakin memburuk dan solusi dua negara tidak akan dicapai melalui perundingan sebab pihak Israel tidak menginginkannya.

Hal itu dikatakan Ishtaye saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di kota Ramallah, Tepi Barat, menurut sebuah pernyataan. Xinhua melaporkan, Perdana menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya mengumumkan pihaknya tidak akan menggelar pembicaraan apa pun dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Otoritas Palestina (PA), atau pejabat Palestina.

Baca Juga

"Israel tidak menyematkan ke dalam agendanya pembicaraan dengan Presiden Abbas, perundingan damai, dan negara Palestina," kata Ishtaye yang mendesak Singapura untuk mengakui negara Palestina.

Pembicaraan damai secara langsung antara Israel dan Palestina, yang didukung Amerika Serikat selama sembilan bulan, kandas pada 2014. Pembicaraan buntu menyusul perbedaan jauh seputar isu terkait permukiman Yahudi dan pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement