Rabu 23 Mar 2022 19:30 WIB

GIS BEI UMP Gelar Talkshow Waspada Flexing untuk Bijak Berinvestasi

BEI UMP mengajak generasi milenial tidak mudah tergiur upaya flexing

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP. Fenomena flexing atau memamerkan kekayaan menjadi fenomena yang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini dibahas dalam talkshow waspada flexing untuk bijak berinvestasi yang diadakan Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)  pada Selasa (15/3/22) lalu secara daring.
Foto: DOK UMP
Universitas Muhammadiyah Purwokerto UMP. Fenomena flexing atau memamerkan kekayaan menjadi fenomena yang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini dibahas dalam talkshow waspada flexing untuk bijak berinvestasi yang diadakan Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) pada Selasa (15/3/22) lalu secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Fenomena flexing atau memamerkan kekayaan menjadi fenomena yang marak terjadi akhir-akhir ini. Hal ini dibahas dalam talkshow waspada flexing untuk bijak berinvestasi yang diadakan Galeri Investasi Syariah Bursa Efek Indonesia (GIS BEI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)  pada Selasa (15/3/22) lalu secara daring.

Acara dihadiri langsung oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Purwokerto, Kepala BI Perwakilan D.I.Y, executive trainer PT. Phintraco Sekuritas Cabang Yogyakarta, Dekan FEB, Wakil Dekan satu dan dua FEB, Ketua Program Studi Magister Manajemen S1, Akuntansi S1 & D3, dan mahasiswa FEB UMP.

Kepala GIS BEI FEB UMP Annisa Ilma Hartikasari mengatakan, terselenggaranya acara tersebut dapat menjadi kewaspadaan untuk berhati-hati dalam berinvestasi.

“Akhir-akhir ini flexing terjadi semakin marak di Indonesia terlebih dengan hadirnya media sosial yang menghapus batasan privasi orang-orang untuk menampilkan eksistensinya. Semoga dengan terselenggaranya acara ini Menjadikan kita paham berhati-hati dan bijak dalam berinvestasi,” jelas Annisa dalam rilis yang diterima Republika, Rabu (23/3/22).

Flexing atau memamerkan kekayaan menjadi suatu hal yang negatif hingga berujung pada penipuan. Tidak hanya diluar negeri di Indonesia pun terdapat penipuan terkait flexing juga yang sedang ramai diperbincangkan.

“Fenomena flexing pada dasarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia marketing. Flexing terkadang menjadi suatu strategi agar cepat menarik perhatian pasar dan meningkatkan permintaan atau penjualan meskipun banyak strategi lain yang lebih baik daripada flexing,” jelasnya.

Dekan FEB UMP Dr. Naelati Tubastuvi, S.E., M.Si. dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan bukti kontribusi GIS BEI UMP terhadap masyarakat khususnya mahasiswa.

"Ini merupakan kontribusi kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada mahasiswa terkait dengan isu dan fenomena yang saat ini sedang mengemuka,” jelasnya.

Lebih lanjut dekan berharap agar talkshow ini dapat memberikan wawasan, sehingga generasi millenial khususnya generasi muda tidak mudah tergiur dengan apa yang disebut dengan flexing. Karena apa yang dipertontonkan di media sosial tidak seluruhnya riil.

"Kita perlu berhati-hati menyikapi tawaran-tawaran tentang investasi,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement