Kamis 24 Mar 2022 11:13 WIB

Harry Kane Ajak Timnas Lain Tunjukkan Sikap Soal Isu Dugaan Pelanggaran HAM di Qatar

Gelaran Piala Dunia 2022 dapat menjadi kesempatan untuk menyoroti soal HAM.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Kapten timnas Inggris Harry Kane.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Kapten timnas Inggris Harry Kane.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kapten timnas Inggris, Harry Kane, menilai, Piala Dunia 2022 yang bakal digelar di Qatar akan sedikit berbeda. Isu pelanggaran HAM yang terjadi di Qatar membayangi gelaran Piala Dunia pertama di kawasan Timur Tengah tersebut.

Pada tahun lalu, the Guardian melansir laporan soal dugaan pelanggaran HAM dalam pembangunan infrastruktur dan stadion dalam persiapan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia. Berdasarkan laporan Amnesty International, sejak Qatar resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia, setidaknya 6.500 pekerja migran dilaporkan meninggal dunia.

Baca Juga

''Kami tahu ada beberapa isu yang rasanya tidak benar. Jadi, akan ada emosi yang beragam di gelaran Piala Dunia,'' ujar Kane kepada BBC, Kamis (24/3/2022).

Penyerang Tottenham Hotspur itu pun menyebut, gelaran Piala Dunia 2022 dapat menjadi kesempatan untuk menyoroti kembali soal dugaan pelangaran HAM tersebut. Terlebih, Piala Dunia memiliki status sebagai turnamen paling bergengsi olahraga paling populer sejagat.

''Apa yang bisa kami lakukan, terutama saya sebagai kapten, adalah menyoroti isu-isu tersebut. Gelaran Piala Dunia di Qatar benar-benar menjadi kesempatan untuk menjadi sorotan dalam isu tersebut. Kami akan mencoba melakukan perbuahan, tidak hanya untuk saat ini, tapi juga untuk masa depan,'' jelas penyerang berusia 28 tahun itu.

Sebelumnya, para penggawa Norwegia, Belanda, dan Jerman sempat melancarkan protes terkait dugaan pelanggaran HAM di Qatar. Kane pun tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan tim-tim kontestan lain di Piala Dunia 2022 untuk menyuarakan dan menunjukan sikap soal isu-isu tersebut.

''Sangat penting buat kami, tidak hanya timnas Inggris, tapi juga tim lain, untuk bersatu dalam isu ini. Dengan begitu, kami bisa mengirimkan pesan yang begitu kuat. Secara teknis, aksi itu bisa apa saja. Kami masih harus menentukan apa yang akan kami lakukan,'' kata Kane.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement