Kamis 24 Mar 2022 19:02 WIB

Bima Arya: Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Bogor 5,53 Persen

Kota Bogor punya daya saing tinggi di sektor perdagangan jasa khususnya pariwisata.

Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor, Jawa Barat Bima Arya Sugiarto menyebutkan laju pertumbuhan ekonomi di daerahnya diprediksi tumbuh menjadi 5,53 persen pada akhir jabatannya di 2023. Angka itu tercapai dengan dorongan penguatan ekosistem inovasi daerah. 

"Inovasi harus didorong dan difasilitasi agar memperluas lapangan kerja, sehingga pertumbuhan ekonomi semakin meningkat," kata Bima Arya usai menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Braja Mustika Convention Centre, Kecamatan Bogor Barat, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga

Bima mengungkapkan Kota Bogor mempunyai daya saing yang tinggi di sektor perdagangan jasa khususnya pariwisata. Tantangan ekonomi tahun 2023 adalah normalisasi pasca pandemi Covid-19, peningkatan investasi, dan peningkatan pendapatan daerah.

Ekonomi juga telah mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari tahun ke tahun. Pada tahun 2021 IPM Kota Bogor mencapai 76,59 di atas rata-rata Jawa Barat yakni IPM 72,45.Oleh karena itu, Pemkot Bogor akan mengejar target RPJMD sebesar 77,75 poin pada 2023. Bima Arya menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk menyokong target capaian IPM itu, selain pariwisata dan perdagangan, melalui konsentrasi pada sektor transportasi yakni konversi angkutan kota (angkot) menjadi bus program buy the service (BTS) Biskita Trans Pakuan.

Berikut dengan pembangunan Jalan Protokol Alternatif, seperti jalur Ring Road (R2) dari Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara sampai perbatasan Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Selanjutnya pembangunan jalan Regional Ring Road (R3) dari Jalan Kol Ahmad Syam Parung Banteng Kelurahan Katulampa, sampai perbatasan Jalan Raya Wangun Kelurahan Sindang Sari Kecamatan Bogor Timur.

Sejalan dengan itu, pembangunan jalur pejalan kaki atau pedestrian juga akan dimaksimalkan bersamaan dengan menata kota. Yang kedua, kata Bima, tak kalah penting adalah revitalisasi dan peningkatan pasar-pasar tradisional. Mulai dari Pembangunan Plaza Bogor maupun pemberian insentif bagi pedagang.

"Jalan, pedestrian dan pasar akan menjadi fasilitas umum yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan aktivitas sosial masyarakat," kata Bima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement