Sabtu 26 Mar 2022 20:44 WIB

Pemkot Bogor Gandeng IPB Garap Agrowisata Halal di Rancamaya

Pemkot Bogor tertarik dengan konsep IPB University yang dipaparkan ke Bima Arya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.
Foto: Dok Pemkot Bogor
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggandeng IPB University dalam menggarap desain tata ruang kawasan agrowisata halal di kawasan Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, luas lahan kawasan agrowisata tersebut sekitar sembilan hektare.

Sebagian di antaranya sudah digunakan, termasuk kepentingan Perumda Tirta Pakuan. "Ada beberapa juga yang kita rencanakan menjadi kebun durian dan kopi," katanya di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/3/2022).

Menurut Syarifah, Pemkot Bogor tertarik dengan konsep IPB University yang telah dipaparkan di hadapan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, karena membuat UMKM halal food atau semacam smart halal food center. Apalagi, sambung dia, masterplan kawasan agrowisata halal sinergi dengan kebijakan Pemkot Bogor yang sejak 2010 telah menerbitkan Perwali Kota Halal.

Oleh karena itu, kerja sama pun diwujudkan secara resmi melalui penandatanganan kerja sama dengan IPB University pada Jumat (25/3/2022). Penandatanganan dilakukan Sekda Syarifah Sofiah dan Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Alumni IPB University Prof Dodik Ridho Nurrochmat di ruang sidang IPB University, Jalan Pajajaran, Kota Bogor.

Hingga saat ini, menurut Syarifah, Kota Bogor memiliki 68 ribu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Adapun baru 0,06 persen yang sudah mengikuti sertifikasi halal. "Dengan adanya kesepakatan ini semoga jadi awal yang lebih baik dalam mewujudkan Kota Bogor sebagai kota halal," jelasnya.

Wakil Rektor Prof Dodik Ridho Nurrochmat mengatakan, pihaknya merasa senang mendapat kepercayaan yang diberikan Pemkot Bogor untuk bersama-sama membuat masterplan kawasan agrowisata halal. Dari masterplan tersebut, menurut dia, ada dua hal, yakni wisata halal yang diharapkan betul-betul fungsional. Tidak hanya gambar yang indah, tetapi bisa dimanfaatkan untuk perkembangan agrowisata halal.

Selain itu, kata Dodik, tidak hanya dari segi arsitektur, aksesibilitas dan sosial ekonomi akan diperhatikan. "Melihat potensi pasar dan pengalaman, kami yakin rencana ini memiliki dampak yang positif," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement