Senin 28 Mar 2022 14:16 WIB

Pesan Kepala BPIP ke Santri Instika: Perkuat Ilmu Eksakta untuk Menguatkan Pengabdian

Ilmu eksakta menurut Kepala BPIP untuk menguatkan pengabdian santri kepada negeri.

Red: Muhammad Hafil
Pesan Kepala BPIP ke Santri Instika: Perkuat Ilmu Eksakta untuk Menguatkan Pengabdian. Foto: Para peserta seminar nasional bertajuk Sosialisasi Ideologi Pancasila di Kalangan Santri dan Akademisi Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Kabupaten Sumenep, Senin (28/3/2022).
Foto: Dok Republika
Pesan Kepala BPIP ke Santri Instika: Perkuat Ilmu Eksakta untuk Menguatkan Pengabdian. Foto: Para peserta seminar nasional bertajuk Sosialisasi Ideologi Pancasila di Kalangan Santri dan Akademisi Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Kabupaten Sumenep, Senin (28/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Yudian Wahyudi memberikan pesan kepada civitas akademika Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika), Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Dalam pesannya, Prof Yudian mengatakan untuk menambahkan dan menguatkan pengabdian kalangan santri dan akademisi, maka institut ke-Islaman perlu menguatkan ilmu-ilmu umum, khususnya eksakta.

"Kenapa Indonesia jatuh ke penjajah, karena kita tidak punya teknologi militer. Jadi, dengan ilmu-ilmu eksakta kita bisa kuasai teknologi. Kalau Institut Ilmu Keislaman Annuqayah ingin meningkatkan pengabdian untuk negeri, perkuatlah ilmu-ilmu eksakta," kata Yudian saat menjadi pembicara kunci di seminar nasional bertajuk Sosialisasi Ideologi Pancasila di Kalangan Santri dan Akademisi di Aula Kampus Instika, Senin (28/3/2022).

Baca Juga

Yudian mengatakan, dalam Islam banyak contoh bagaimana nabi-nabi menguasai ilmu-ilmu umum. Nabi Nuh misalnya, yang menguasai teknik perkapalan. Kemudian, Nabi Dawud yang menguasai teknik militer, Nabi Yusuf yang menguasai ilmu ekonomi, Nabi Idris yang mengusai home industri, hingga Nabi Isa yang menguasai ilmu kedokteran. 

Menanggapi hal tersebut, Rektor Instika KH Ahmad Syamli Muqsith mengatakan, Yayasan Annuqayah sudah mengamanatkan ke Instika untuk membuka program-program studi umum. Sejak 2018, Instika memiliki Institut Science dan Teknologi dengan program eksakta.

"Dan semuanya sudah terakreditasi," kata KH Ahmad Syamli.

Selain itu, KH Ahmad Syamli juga mengatakan, sejak tahun 80-an, Yayasan Annuqayah sudah menjalin kerja sama dengan lembaga dari Amerika Serikat (AS) untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada para santri. Kerja sama ini dilakukan selama puluhan tahun.

Dan, selama itu, para santri mempraktikan nilai-nilai Pancasila. Di mana, mereka sangat menghormati para guru bahasa Inggris yang merupakan orang asing dan beragama berbeda.

"Jadi kami di sini juga mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk menghormati perbedaan," kata KH Ahmad Syamli.

Acara seminar ini dihadiri oleh unsur pimpinan BPIP. Selain Prof Yudian Wahyudi selaku kepala BPIP, juga hadir Sekretaris Utama BPIP DR Karjono, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Romo Benny Susetyo, Deputi Bidang Hubungan, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan Prakoso, serta Direktur Sosialisasi dan Komunikasi M Akbar Hadiprabowo. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Forkompinda Kabupaten Sumenep dan civitas akademika Instika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement