Senin 28 Mar 2022 16:18 WIB

Hasto: Bung Karno Bilang Kita tak Boleh Terjajah Makanan Impor

Bung Karno ingin pola makanan yang sehat, minim kandungan minyak goreng.

Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (kedua kanan) bersama kader partainya melakukan demo masak tanpa minyak goreng kelapa sawit di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022). Kegiatan tersebut digelar untuk mengampanyekan diversifikasi pangan tanpa gorengan sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap minyak goreng kelapa sawit.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (kedua kanan) bersama kader partainya melakukan demo masak tanpa minyak goreng kelapa sawit di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022). Kegiatan tersebut digelar untuk mengampanyekan diversifikasi pangan tanpa gorengan sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap minyak goreng kelapa sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menggelar demonstrasi memasak makanan tanpa menggunakan minyak goreng di halaman Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Senin. Kegiatan tersebut dilakukan pengurus dan kader dari 18 perwakilan daerah, seperti DKI Jakarta, Bogor, dan Semarang.

Para wartawan yang hadir pun disediakan makan siang berupa nasi bersama lauk ikan bakar, ayam bakar, pepes tahu, dan makanan lain yang tak digoreng. Fungsionaris PDI Perjuangan tampak hadir, seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen)Hasto Kristiyanto, Wakil Sekjen Sasarestuwati, Wakil Bendahara Rudianto Tjen, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang PariwisataWiryanti Sukamdani, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Baca Juga

Hasto Kristiyanto mengatakan, kekayaan kuliner Indonesia sangat luar biasa, bahkan beraneka makanan dapat diolah dengan cara tidak hanya digoreng. Bahkan, lanjutnya, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno sudah melakukan riset selama tujuh tahun dan menghasilkan buku berjudul "Mustika Rasa".

"Isinya bahan pangan lokal Indonesia dan resep masakannya, lengkap dengan kandungan gizinya," kata Hasto.

Dia menunjukkan buku, yang dalam tiga tahun terakhir telah disebarluaskan, dengan tebal lebih dari 1.000 halaman."Bung Karno mengatakan kita tak boleh terjajah dengan makanan impor. Dengan pola makanan yang sehat, minim kandungan minyak goreng, bisa mengurangi kolesterol dan obesitas," tambahnya.

Sementara itu,Wiryanti menjelaskan demonstrasi memasak itu digelar untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara kaya pangan, yang memiliki banyak cara untuk mengolah bahan pangan menjadi masakan lezat dan bergizi.

"Dan tanpa harus tergantung pada minyak goreng. Kita bisa mengolah masakan dengan merebus, mengukus, memanggang, dan mengasapi. Polemik tentang minyak goreng tidak membuat kita harus berinovasi dan berkreasi," katanya.

Kegiatan tersebut juga menindaklanjuti instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan MegawatiSoekarnoputri, sebagai ajang kerja sama sekaligus unjuk kreativitas pengolahan kuliner bagi kader partai se-Jabodetabek. Dia menyebutkan sejumlah kategori yang dikompetisikan di acara tersebut, yaitu hidangan pembuka, hidangan utama, soto, dan pencuci mulut.

Selain demonstrasi memasak dan pameran makanan, acara itu juga menggelar Dialog Makanan Sehat Tanpa Minyak Goreng yang dipandu Hasto Kristiyanto, dengan narasumber Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)Hasto Wardoyodan Chef Handry Sumanto.

Demonstrasi memasak tanpa minyak goreng dilakukan oleh Chef Handry dan Chef Lukman dari Indonesia Chef Association (ICA) serta Hevearita G. Rahayu.Masakan yang ditampilkan adalah hidangan tradisional, seperti ayam bakar kecap, oblok-oblok telur asin, sambal tempe bakar, talam labu kuning, dan lodeh sukun.

Kemudian ada pula demonstrasi pembuatan minyak kelapa, sebagai alternatif minyak buatan sendiri, oleh Wakil Bupati Kulonprogo Fajar Gegana."Melanjutkan kepedulian dan kepekaan Bung Karno tentang masakan, maka demonstrasi memasak tanpa minyak goreng menjadi alternatif dalam menghasilkan masakan yang berbahan baku lokal, murah, dan bergizi, sekaligus solusi membentuk bangsa yang kuat dan cerdas," ujarWiryanti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement