Selasa 29 Mar 2022 16:42 WIB

PM Kamboja Wajibkan Gubernur Bisa Main Medsos

Anggota kabinet di Kamboja diwajibkan bisa menggunakan berbagai macam aplikasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Beragam media sosial (ilustrasi)
Foto: Alexander Shatov Unsplash
Beragam media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menyatakan pada Senin (28/3/2022) bahwa dia memiliki syarat khusus dalam menunjuk seorang gubernur. Dia tidak akan menunjuk orang yang tidak memiliki pemahaman dalam bermedia sosial dan menggunakan smartphone.

Hun Sen mengatakan pada peresmian rumah sakit di ibukota Phnom Penh bahwa para pejabat harus bisa menggunakan aplikasi seperti WhatsApp, Viber, LINE, Telegram, WeChat, dan Zoom. Aplikasi-aplikasi tersebut perlu dikuasai dalam melakukan pekerjaan secara efektif, seperti mengatur pertemuan daring.

Baca Juga

Menurut Hun Sen, baru-baru ini dia telah membuat grup di WhatsApp dan Telegram sehingga dapat menggunakan teleponnya untuk berkoordinasi dengan berbagai kementerian pemerintah. Dia pun mendesak anggota Kabinet mahir menggunakan smartphone dan aplikasinya.

Hun Sen pun dikenal sosok yang aktif dalam menggunakan Facebook dengan memposting komentar dan foto di akunnya setiap hari. Sosok berusia 69 tahun juga sering  menyiarkan pidatonya dan acara berita lainnya di Facebook Live. Halamannya juga memungkinkan orang untuk mengirim keluhan tentang hubungan mereka dengan pihak berwenang.

Halaman akun Facebook Hun Sen saat ini menunjukkan memiliki 13 juta pengikut. Dia pernah bersama Sam Rainsy, pemimpin oposisi utama negara itu, bersaing untuk mendapatkan pengikut Facebook paling banyak. Akun Sam Rainsy hanya memiliki lima juta pengikut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement