Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Farhaani Salsabiilaa

Tak Gentar dengan Siksaan Demi Mempertahankan Iman

Agama | Wednesday, 30 Mar 2022, 17:25 WIB

Perjalanan dakwah memang tidak selalu mudah. Selalu ada tantangan setiap akan memulai atau menjalankan aktivitas dakwah. Penolakan, cacian, diasingkan, bahkan siksaan mungkin saja diterima oleh orang yang mendakwahkan kebenaran.

Pada saat kabar kenabian baru mulai terdengar, ada seorang wanita yang merasa tertarik dengan dakwah yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam. Kemudian, ia segera mencari tahu dan mengikuti perkembangan dakwah tersebut. Tak lama, ia mengikrarkan keislamannya di Makkah pada masa awal penyebaran dakwah dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Adalah Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha, salah satu perempuan di zaman Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang dapat diteladani oleh para muslimah zaman sekarang dalam kedermawanannya juga konsistensinya dalam berdakwah.

Kisah Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha terdapat didalam kitab Shahih Muslim. Dijelaskan suatu riwayat dari Fathimah bintu Qais, dalam teksnya Fathimah menceritakan tentang sosok Ummu Syuraik

(وَأُمُّ شرِيكٍ امْرَأَةٌ غَنِيَّةٌ مِنَ الأَنْصَارِ عَظِيمَةُ النَّفَقَةِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ يَنْزِلُ عَلَيْهَا الضِّيفَانُ (رواه مسلم

“Ummu Syuraik adalah perempuan yang kaya raya dari kalangan Anshar. Sering membelanjakan hartanya di jalan Allah. Karena itu, banyak tamu yang berdatangan ke rumahnya.” (Hadits Riwayat Muslim).

Nama aslinya adalah Ghaziyah bintu Jabir bin Hakim ad-Dausiyyah, atau lebih dikenal dengan Ummu Syuraik. Ia adalah salah seorang wanita Quraisy yang berasal dari kabilah Ghathafan yang sangat disegani oleh bangsa arab kala itu. Ia adalah istri Abu Akr ad-Dausi.

Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha adalah seorang wanita yang teguh pada jalan dakwahnya mengenalkan Islam. Ia juga memiliki iman yang kuat. Ia tahu akan resiko yang akan menimpanya dijalan dakwah, baik dari segi harta, derita, ataupun siksaan terhadap diri dan jiwanya. Tapi hal itu tidak membuat Ummu Syuraik mundur sedikitpun dari jalan dakwah.

Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha senang bergaul dan mengunjungi teman-teman wanitanya ke rumah mereka, bersamaan dengan itu diam-diam ia mendakwahkan Islam kepada mereka (wanita Quraisy). Karena itu, hanya dalam beberapa bulan saja ia berdakwah, ia berhasil mengajak banyak wanita Quraisy masuk Islam. Sehingga dakwahnya itu tidak menjadi rahasia lagi di kalangan wanita.

Sampai akhirnya gerakan Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha tercium oleh penduduk Makkah. Ia lalu dikembalikan (ditangkap) ke keluarga suaminya, keluarga Abu Akr ad-Dausi. Lalu mereka berkata, “Kalaulah bukan karena kaummu, niscaya kami akan berbuat sesuka hati kepadamu atau langsung memenggal kepalamu. Akan tetapi, kami akan menyerahkanmu kepada mereka.”

Ketika Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha ditangkap, suaminya tidak ada disampingnya. Suaminya yang bernama Abu Akr telah memeluk Islam sebelumnya dan ikut hijrah bersama Abu Hurairah dan beberapa orang dari suku Daus.

Pada hari penangkapan Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha, ia dibawa ke suatu tempat dengan mengendarai seekor unta lemah yang sangat buruk. Kemudian ia hanya diberi makan dan madu tanpa diberi sedikitpun air untuk diminum.

Ketika matahari sedang sangat terik, ia mendapatkan siksaan berupa pukulan dan cambukan. Mereka memaksa Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha untuk meninggalkan agama Islam. Namun, ia tidak menghiraukan rasa sakit dari cambukan yang ia rasakan. Ia hanya mengangkat telunjuknya ke langit sebagai isyarat tauhid. Dalam keadaannya yang seperti itu, ia sama sekali tidak takut jika ajal menjemputnya. Ia pasrah kepada Sang penggenggam nyawanya.

Saat Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha sudah tidak bisa bergerak sedikitpun, keajaiban pun terjadi, dibawah panas terik matahari juga kejamnya siksaan, justru dadanya merasakan dinginnya ember yang berisikan air. Ember itu terlihat menggantung dari langit. Ia kemudian meminumnya seteguk. Ketika ia ingin meminumnya lagi, ember itu mendekat seolah mengetahui bagaimana keadaan Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha yang lemah karena siksaan. Hal yang sama terjadi untuk ketiga kalinya. Sampai akhirnya beliau kenyang kemudian mengguyurkan sisa airnya ke sekujur tubuhnya. Disaat yang bersamaan, orang-orang Quraisy melihat peristiwa tersebut dan merasa takjub melihat sekujur tubuh Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha yang basah padahal sebelumnya keadaannya begitu mengenaskan.

Kemudian Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha menjelaskan kepada mereka bahwa kejadian tersebut adalah bentuk pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberikan untuk dirinya. “Darimana engkau mendapatkan air itu?” Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha menjawab, “Rezeki dari Allah yang telah diberikan-Nya padaku.” Orang-orang Quraisy berkata, “Kami bersaksi bahwa Rabbmu yang memberimu rezeki, itu juga adalah Rabb kami, dan Dia pula yang telah mensyariatkan Islam.” Maka jiwa bengis dan kemarahan orang-orang yang menyiksa Ummu Syuraik seketika luruh. Karena kekuatan Allah, para musuh saat itu mulai beriman dan menyatakan diri masuk agama Islam.

Itulah kisah Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha, salah satu Shahabiyyah yang membaktikan dirinya di jalan dakwah. Dari kisah perjuangannya dalam berdakwah juga mempertahankan iman, kita bisa mengambil banyak pelajaran dan menjadikan kisahnya sebagai semangat untuk berdakwah saat ini.

Caranya berdakwah kepada wanita Quraisy, pelan-pelan, tanpa paksaan, bisa dijadikan contoh untuk berdakwah bagi kita yang belum memenuhi kapasitas untuk berbicara diatas mimbar ataupun berdakwah didepan masyarakat umum. Karena berdakwah intinya adalah mengajak atau menyeru kepada kebaikan.

Caranya berdakwah kepada keluarga suaminya, Abu Akr ad-Dausi, juga bisa kita tiru saat ini. Walaupun Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha menerima siksaan dari mereka, tapi itu tidak menggoyahkan imannya, ia tetap bersabar dan mempertahankan tauhidnya. Sampai pada akhirnya Allah menunjukkan kekuasaanya dengan menurunkan ember yang berisikan air kepada Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha yang membuat takjub orang-orang yang menyiksanya, sampai hati mereka luruh dan akhirnya masuk islam. Jika kita yakin dan beriman dengan sebenar-benarnya iman, berdakwah dengan ikhlas di jalan Allah, maka Allah pun akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang kita kerjakan.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)” (Qur’an Surah Al-An’am:60)

Ummu Syuraik Radhiyallahu ‘Anha telah memberikan contoh tentang mempertahankan keimanan meskipun mendapatkan cobaan bertubi-tubi. Kesabaran dan keteguhannya pun dapat dijadikan teladan bagi muslimah saat ini. Belum lagi semangatnya dalam berdakwah menunjukkan bahwa dakwah bukan hanya kewajiban kaum adam, melainkan kewajiban umat islam seluruhnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam surat Ali Imran ayat 110:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

(آل عمران - 110)

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (Qur’an Surah Ali Imran:110)

Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda:

فوالله لأن يهدي الله بك رجلا واحدا خير لك من حمر النعم

“ Demi Allah, jika Allah memberi petunjuk kepada seseorang lantaran dirimu, maka hal itu lebih baik bagimu daripada onta merah.”

Referensi:

https://muslimah.or.id/-ummu-syuraik-wanita-mukminah-yang-disebut-dalam-al-quran, diakses pada 27 Februari Pukul 15:13 WIB

https://kalam.sindonews.com/ummu-syuraik-pendakwah-dan-perempuan-pebisnis-yang-hebat-, diakses pada 27 Februari Pukul 16:38 WIB

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image