Jumat 01 Apr 2022 20:25 WIB

Petugas Lapas Madiun Temukan Senjata Tajam Saat Razia Tahanan

Penggeledahan tahanan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban

Red: Nur Aini
Lapas (ilustrasi). Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun menemukan sejumlah benda terlarang seperti senjata tajam buatan sendiri
Foto: ANTARA FOTO
Lapas (ilustrasi). Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun menemukan sejumlah benda terlarang seperti senjata tajam buatan sendiri

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Madiun menemukan sejumlah benda terlarang seperti senjata tajam buatan sendiri dan telepon genggam saat melakukan razia dengan menggeledah seluruh kamar narapidana dan tahanan di lapas setempat pada Rabu (30/3/2022) malam.

Kalapas Kelas 1 Madiun Kunrat Kasmiri mengatakan penggeledahan dilakukan untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) di dalam lapas. Utamanya menyambut bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah. Tidak dipungkiri, bahwa warga binaan pemasyarakatan (WBP) rindu berkumpul bersama keluarga. Sehingga potensi kerawanan pun kemungkinan akan terjadi. Adanya, benda-benda terlarang seperti senjata tajam (sajam) bisa menambah potensi kerawanan yang mungkin terjadi.

Baca Juga

"Karena itu, kita mengambil langkah bahwa razia ini jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Kunrat Kasmiri dalam keterangannya di Madiun, Jumat (1/4/2022).

Selain senjata tajam buatan sendiri, petugas juga menemukan barang terlarang lainnya saat razia tersebut seperti kompor listrik, kabel panjang, kipas angin, sendok logam hingga "earphone". Petugas langsung menyita barang-barang tersebut untuk kemudian dimusnahkan.

Kunrat menjelaskan bahwa barang-barang tersebut memang dilarang berada di kamar hunian warga binaan. Sebab, bisa digunakan untuk melakukan tindakan yang berisiko terhadap keselamatan warga binaan sendiri dan yang lainnya. Karenanya, razia penting dilakukan untuk memberikan keamanan bagi seluruh warga binaan. Tak hanya itu, petugas juga melakukan tes urine acak terhadap WBP. Hasilnya negatif alias nihil temuan yang mengonsumsi narkotika.

"Tugas kami adalah membantu mereka dan mengembalikan mereka ke masyarakat dan keluarganya. Kami berharap bahwa mereka ini mampu berkontribusi. Baik untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa, dan negara," kata dia.

Kurnat mengaku razia serupa telah rutin dilakukan petugas internal lapas seminggu sekali untuk mewujudkan lapas yang bersih. Atas temuan itu, pihaknya akan melakukan evaluasi. Tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan mendesain kembali sistem pengamanan yang ada di lapas setempat.

"Sortirnya seperti apa, penggeledahan-nya seperti apa, kemudian titipan makanan oleh keluarga juga kita periksa. Intinya kita berusaha untuk mengantisipasi jangan sampai ada masalah di Lapas I Madiun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement