Senin 04 Apr 2022 23:29 WIB

Seorang Pelajar di Yogyakarta Tewas Akibat Kejahatan Jalanan

Korban bersama rekannya sebelumnya saling kejar dengan pelaku.

Red: Andi Nur Aminah
Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Seorang pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia setelah terkena sabetan benda tajam oleh pelaku kejahatan jalanan di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Ahad (3/4) dini hari. Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Senin (4/4/2022) menjelaskan bahwa korban bersama rekannya sebelumnya saling kejar dengan pelaku karena dipicu ketersinggungan. "Ini terjadi karena ada permasalahan pada dini hari dan (mereka) masih pelajar," kata Ade.

Mengenai krononologi kejadian, Ade menjelaskan peristiwa yang terjadi pada pukul 02.10 WIB itu bermula saat kelompok korban yang terdiri atas tujuh orang dengan mengendarai lima motor mampir di sebuah warung makan. "Sebagian (kelompok korban) ada yang memesan makanan dan sebagian besar belum sempat menyandarkan motornya," ucap dia.

Baca Juga

Tak lama, kemudian melintas dua sepeda motor yang ditumpangi lima orang sembari me-bleyer atau memainkan gas sepeda motor. "Nah hal inilah yang menjadi pemicu, karena mem-bleyer, kelompok korban ini akhirnya berusaha mengejar kelompok pelaku ke arah utara di Jalan Gedongkuning," jelas Ade.

Dengan mengendarai empat sepeda motor, korban bersama beberapa rekannya kemudian mengejar kelompok pelaku. Setelah dikejar, kelompok pelaku justru berbalik arah dan berhenti lalu menyabetkan benda tajam yang diduga gir hingga mengenai muka korban. "Korban berada di motor kedua, posisi dibonceng di belakang karena yang memboncengkan berhasil mengelak kena ke muka korban sehingga korban mengalami luka di mukanya," kata dia.

Usai peristiwa tersebut kelompok pelaku melarikan diri ke arah selatan. Sementara korban yang masih dalam kondisi hidup diselamatkan oleh petugas Direktorat Sabhara Polda DIY yang sedang berpatroli dan dilarikan ke RSPAU Hardjolukito. "Korban berhasil diamankan dan dibawa, diselamatkan ke rumah sakit. Namun akhirnya meninggal dunia, meninggal dunia di rumah sakit," ucap Ade.

Menurut Ade, polisi hingga kini masih mengusut identitas para pelaku dengan memintai keterangan para saksi. "Kami masih melakukan pendalaman. Olah TKP kami lakukan berkali-kali dan mencari saksi lagi," kata dia.

Sebelumnya, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta Slamet Purwo membenarkan bahwa korban kejahatan jalanan itu adalah siswanya yang bernama Daffa Adzin Albasith (17). Daffa, menurut Slamet, merupakan siswa kelas 11 IPS 3 yang menjelang kejadian tengah mencari makan bersama rekan-rekannya. Korban merupakan anak dari salah seorang anggota dewan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَفّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ظَالِمِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَالُوْا فِيْمَ كُنْتُمْ ۗ قَالُوْا كُنَّا مُسْتَضْعَفِيْنَ فِى الْاَرْضِۗ قَالُوْٓا اَلَمْ تَكُنْ اَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوْا فِيْهَا ۗ فَاُولٰۤىِٕكَ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُ ۗ وَسَاۤءَتْ مَصِيْرًاۙ
Sesungguhnya orang-orang yang dicabut nyawanya oleh malaikat dalam keadaan menzalimi sendiri, mereka (para malaikat) bertanya, “Bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab, “Kami orang-orang yang tertindas di bumi (Mekah).” Mereka (para malaikat) bertanya, “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah (berpindah-pindah) di bumi itu?” Maka orang-orang itu tempatnya di neraka Jahanam, dan (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali,

(QS. An-Nisa' ayat 97)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement