Selasa 05 Apr 2022 15:01 WIB

AP II Buka Sentra Vaksinasi Booster untuk Angkutan Lebaran 2022

Angkutan Lebaran menjadi perhatian penuh AP II dan pemangku kepentingan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
PT Angkasa Pura II (Persero) bersama stakeholder berkolaborasi penuh dalam mendukung percepatan program vaksinasi nasional yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) di tengah pandemi COVID-19.
Foto: istimewa
PT Angkasa Pura II (Persero) bersama stakeholder berkolaborasi penuh dalam mendukung percepatan program vaksinasi nasional yang dicanangkan pemerintah sebagai upaya menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II atau AP II melakukan persiapan guna mendukung kelancaran Angkutan Lebaran 2022. Periode Angkutan Lebaran di bandara AP II direncanakan selama 22 hari yakni pada 22 April hingga 13 Mei 2022.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan periode Angkutan Lebaran menjadi perhatian penuh AP II dan pemangku kepentingan. Awaluddin memperkirakan lalu lintas penerbangan meningkat karena antusias masyarakat untuk mudik sehingga diperlukan fokus yang lebih dari seluruh pemangku kepentingan guna menjaga standar layanan, keamanan, dan keselamatan.

Baca Juga

"AP II fokus pada penataan tiga aspek, yang saat ini sudah mulai dilakukan, yakni aspek personel bandara, operasional bandara dan sistem penerbangan," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/4/2022).

Awaluddin menjelaskan penataan personel bandara termasuk penugasan, waktu kerja, serta berbagai informasi lainnya dapat mudah dan cepat dilakukan melalui aplikasi internal iPerform.

Pada angkutan lebaran 2022, ucap dia, AP II menyiagakan sekitar 5.500 personel di 20 bandara yang bertugas sebagai Airport Rescue & Fire Fighting, Apron Movement Control, Aviation Security, BKO TNI & Polri, Customer Service, Terminal Inspection Services, Airport Operation Control, Medical Service dan lain sebagainya.

Di Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi bandara jangkar penerbangan domestik, penataan sistem penerbangan dilakukan melalui penerapan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM) guna menjaga pergerakan pesawat tetap optimal.

Sementara, Awaluddin katakan, penataan operasional Bandara Soekarno-Hatta dilakukan melalui Airport Operation Control Center (AOCC) dan Airport Infrastructure Control Center (AICC) yang didukung perangkat digital terkini.

"Bandara-bandara AP II dilengkapi dengan infrastruktur digital sehingga dapat cepat beradaptasi dengan situasi terkini di tengah pandemi. Ketika lalu lintas penerbangan meningkat, kami bisa secara cepat melakukan berbagai persiapan," kata Awaluddin.

Sebagai bagian dari penataan aspek operasional di Bandara Soekarno-Hatta, mulai April 2022, Terminal 1 kembali diaktifkan guna melayani penerbangan. Awaluddin menyampaikan aktifnya tiga terminal akan mendukung kelancaran anggkutan lebaran dan protokol kesehatanm

Awaluddin mengungkapkan jumlah pergerakan pesawat dan penumpang pada angkutan lebaran 2022 ini akan meningkat dibandingkan hari-hari biasa, tetapi diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan dengan periode angkutan lebaran dalam kondisi normal yakni pada 2018 dan 2019. "Kami tetap fokus memastikan semuanya berjalan lancar," ucap Awaluddin.

Direktur Operasi AP II Muhamad Wasid mengatakan perseroan juga mempersiapkan Posko Angkutan Lebaran 2022 di seluruh bandara pada 22 April hingga 13 Mei 2022 sebagai wadah koordinasi seluruh pemangku kepentingan bandara antara lain Satgas Covod-19, Otoritas Bandara, AP II selaku operator bandara, maskapai, Karantina, Imigrasi, Bea dan Cukai, TNI, Polri, serta pemerintah daerah setempat.

"Personel akan memastikan penerapan persyaratan penerbangan bagi calon penumpang," ujar Wasid.

Wasid menyebut bandara AP II saat ini juga telah menerapkan persyaratan penerbangan sesuai Surat Edaran Nomor SE 36 Tahun 2022 yang berlaku berlaku mulai 5 April 2022.

Dalam SE tersebut, pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang divaksinasi dosis ketiga atau booster, tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen. Sementara PPDN yang divaksinasi dosis kedua, wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau hasil negatif tes RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

Wasid mengatakan PPDN yang divaksinasi dosis pertama, wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR, yang sampelnya diambil dalam kurun waktu 3 x 24 jam sebelum keberangkatan.

Guna mendukung penerapan persyaratan penerbangan sesuai SE 36/2022, ucap Wasid, bandara AP II berkoordinasi dengan KKP Kemenkes dan maskapai secara bertahap akan membuka sentra vaksinasi booster bagi calon penumpang pesawat angkutan lebaran.

"Saat ini bandara yang sudah membuka sentra vaksinasi booster antara lain Bandara Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), dan akan menyusul bandara-bandara lainnya," kata Wasid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement