Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kemis Pahing

Shalat Tarawih Terlama Hingga Menempuh Waktu 8 Jam

Info Terkini | Tuesday, 05 Apr 2022, 20:01 WIB

Mungkin Anda sudah mengetahui kisah shalat tarawih tercepat di Indonesia. Kali ini, sebaliknya. Ternyata ada juga sholat tarawih yang paling lama.

Ya. Di Masjid Darussalam, Pesantren Al Fatah, Magetan adalah tempatnya. Untuk shalat Tarawih 20 rakaat dan shalat witir 3 rakaat membutuhkan waktu sekitar 8 jam.

Pada tarawih 8 jam ini, ternyata tidak dipimpin oleh satu orang imam saja. Alih-alih menggunakan pendeta sebanyak 6 orang. Selain durasinya 8 jam, dalam sekali sholat tarawih juga langsung selesai 30 juz. Jadi, satu imam membaca setiap 5 juz Al-Qur'an.

Hal ini tentu tidak dilakukan 23 rakaat sekaligus. Artinya, karena ada 6 imam dan masing-masing imam membaca 5 juz Alquran, saat pergantian imam akan ada istirahat sekitar 15 menit. Jemaat bisa memanfaatkan waktu tersebut untuk makan dan minum kemudian melanjutkan shalat tarawih hingga selesai.

Dari berbagai sumber disebutkan bahwa tradisi shalat tarawih di pondok pesantren ini sudah dilakukan hampir 10 tahun lamanya. Awalnya para santri memiliki keinginan untuk membaca dan menghafal Al-Qur'an, kemudian diwujudkan dalam shalat tarawih ini.

Awalnya, dalam satu shalat tarawih hanya dibaca satu juz. Tidak berhenti sampai disitu, pada kesempatan berikutnya meningkat menjadi 2, 10 dan akhirnya 30 juz.

Untuk tarawih 8 jam ini ada 3 kelompok yang melakukannya. Kelompok pertama khusus untuk Ustadz dan warga desa setempat. Kelompok lainnya adalah kelompok mahasiswa. Konon salah satu syarat menjadi jamaah tarawih 8 jam adalah yang hafal Al-Qur'an.

Masjid Darussalam, Pondok Pesantren Al Fatah terletak di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan. Pesantren ini dipimpin oleh KH Umar Fathullah dan KH Ubaidillah Ahror. Dari beberapa sumber disebutkan jumlah santri di pesantren ini sekitar 17 ribu.

Dan tidak hanya dari Indonesia, ada juga mahasiswa dari luar negeri. Dikatakan ada mahasiswa dari 16 negara, seperti Malaysia, Singapura, Australia, Somalia hingga Suriname.

Kawasan dimana pondok pesantren ini berada, yaitu Desa Temboro juga memiliki julukan sebagai Kampung Madinah. Karena di lahan seluas 50 hektar ini, mayoritas perempuan mengenakan pakaian hitam dan kerudung. Nah, desa ini lengkap dan unik karena ada mesin ATM hampir di semua bank.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image