Rabu 06 Apr 2022 23:41 WIB

Tidak Ada Lagi Warga Banda Aceh Dirawat di RS karena Covid-19

Sepekan terakhir pasien Covid-19 yang sembuh di Banda Aceh juga semakin banyak.

Red: Ani Nursalikah
Petugas kesehatan Indonesia dari RS Polri menyiapkan dosis vaksin Covid-19 kepada warga di Puskesmas Peukan Bada, Aceh Besar, Indonesia, 05 Januari 2022. Tidak Ada Lagi Warga Banda Aceh Dirawat di RS karena Covid-19
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Petugas kesehatan Indonesia dari RS Polri menyiapkan dosis vaksin Covid-19 kepada warga di Puskesmas Peukan Bada, Aceh Besar, Indonesia, 05 Januari 2022. Tidak Ada Lagi Warga Banda Aceh Dirawat di RS karena Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banda Aceh menyatakan tidak ada lagi warga ibu kota Provinsi Aceh itu yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena terpapar virus corona.

"Alhamdulillah sudah tidak ada lagi warga yang dirawat di rumah sakit, terakhir kemarin hanya dua orang dan sudah diizinkan pulang," kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Banda Aceh Rizal Abdillah, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga

Rizal mengatakan, meski tidak ada lagi masyarakat yang menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi masih ada yang menjalani isolasi mandiri (isoman) sebanyak 32 orang. Rizal menyampaikan, perkembangan Covid-19 di Kota Banda Aceh memang terus membaik.

Hal itu terlihat dari tingkat pasien yang terkonfirmasi positif menurun, bahkan hari ini nol kasus. Rizal menyebutkan, berdasarkan data terakhir Dinas Kesehatan Banda Aceh, kasus Covid-19 hari ini tidak ada penambahan.

Sebanyak tiga orang dinyatakan sembuh, dan tidak ada pasien meninggal. Menurut Rizal, sepekan terakhir pasien sembuh juga semakin banyak, begitu juga dengan warga yang isolasi mandiri tersisa 32 orang lagi dari awal Maret lalu sebanyak 289 orang.

"Secara kumulatif, kasus di Banda Aceh sejak Covid-19 ini melanda sudah mencapai 9.613 orang, diantaranya 9.242 dinyatakan sembuh, 339 meninggal dunia, dan 32 masih dalam isoman," ujarnya.

Kasus Covid-19 Banda Aceh kembali meningkat sejak awal Februari 2022. Menyikapi kondisi tersebut pemerintah sempat memberlakukan PPKM level 3 sebagai langkah penanganan, dan kini sudah kembali ke level 2. menuturkan, selama Ramadhan ini, pihaknya tetap melaksanakan kegiatan pengawasan prokes pada acara yang telah dikeluarkan rekomendasi izin seperti rapat, seminar serta aktivitas masyarakat lainnya.

"Kita juga melaksanakan penyemprotan desinfektan pada kantor publik dan mengakomodir permintaan penyemprotan dari warga masyarakat yang membutuhkan," kata Rizal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هُمُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَالْهَدْيَ مَعْكُوْفًا اَنْ يَّبْلُغَ مَحِلَّهٗ ۚوَلَوْلَا رِجَالٌ مُّؤْمِنُوْنَ وَنِسَاۤءٌ مُّؤْمِنٰتٌ لَّمْ تَعْلَمُوْهُمْ اَنْ تَطَـُٔوْهُمْ فَتُصِيْبَكُمْ مِّنْهُمْ مَّعَرَّةٌ ۢبِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ لِيُدْخِلَ اللّٰهُ فِيْ رَحْمَتِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۚ لَوْ تَزَيَّلُوْا لَعَذَّبْنَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ عَذَابًا اَلِيْمًا
Merekalah orang-orang kafir yang menghalang-halangi kamu (masuk) Masjidilharam dan menghambat hewan-hewan kurban sampai ke tempat (penyembelihan)nya. Dan kalau bukanlah karena ada beberapa orang beriman laki-laki dan perempuan yang tidak kamu ketahui, tentulah kamu akan membunuh mereka yang menyebabkan kamu ditimpa kesulitan tanpa kamu sadari. Karena Allah hendak memasukkan siapa yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka terpisah, tentu Kami akan mengazab orang-orang yang kafir di antara mereka dengan azab yang pedih.

(QS. Al-Fath ayat 25)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement