Jumat 08 Apr 2022 14:17 WIB

Dwi Sasono Bawa Tiga Patung Hasil Karyanya di Pameran Art Jakarta Gardens

Dwi Sasono merilis labelnya sendiri untuk seni rupa patung bernama 'Lebur'.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Aktor Dwi Sasono hadirkan karya seni patung di acara Art Jakarta Gardens di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (7/4).
Foto: Republika/Umi Nur Fadilah
Aktor Dwi Sasono hadirkan karya seni patung di acara Art Jakarta Gardens di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Kamis (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aktor Dwi Sasono ikut ambil bagian dalam pameran seni rupa Art Jakarta Gardens di Hutan Kota by Plataran dari 7-14 April 2022. Seniman itu membawa tiga patung karya seninya yang diberi judul Suwung, dari bahasa Jawa yang artinya kosong.

“Ada 3 patung saya, series patung saya namanya Suwung. Brandnya namanya Lebur, ini akan jadi entitas seni saya,” kata Dwi saat ditemui di Hutan Kota by Plataran, Jakarta Pusat, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga

Nama Lebur, selain karena Dwi menggabungkan batu dan logam, tapi juga penggabungan sastra Jendra. Dwi menjelaskan sastra Jendra adalah ilmu kesempurnaan jiwa melalui panca indra, nalar, dan rasa sejati yang berpadu secara harmonis, sehingga melebur menjadi satu.

“Jadi kembalinya segala sesuatu ke titik awal. Intinya saat apapun jiwa mencapai titik kesadaran tertinggi, pasti akan kosong. itulah judul tema ini, Suwung,” ujar seniman kelahiran 30 Maret 1980 itu.

Sebagai seorang pemeran yang berekspresi dengan gerak, rupaya Dwi memiliki alasan khusus kenapa menghadirkan karya seni patung. Menurut dia, sesuatu yang diam dan hening itu lebih powerfull dari lainnya. Pun sejak kecil, Dwi sering diajak berwisata ke candi-candi oleh orang tuanya.

“Makanya saya senang melihat patung tua,” kata Dwi.

Patung-patung ini berasal dari pengrajin patung batu di Magelang (Jawa Tengah), Mojokerto (Jawa Timur), Bali. Sebelum menjadi karya seni milik Dwi, patung-patung tersebut terbengkalai atau tidak sesuai dengan keinginan sang pembuatnya.

Awalnya, Dwi memiliki patung sapi Nandini yang patah di bagian leher dan pinggul. Dwi ingin melengkapinya dengan elemen lain, yang akhirnya memilih material perunggu.

“Perunggu itu simbol cahaya, terang, batu sesuatu yang gelap, dengan perunggu, ini simbol mencapai pencerahan,” ujar Dwi.

Bersama tim di Lebur, Dwi bertugas melakukan kurasi memilih batung, konsep, dan finalisasi untuk karyanya. Dwi tidak sembarang memilih patung terbengkalai. Namun, dia memilih patung yang memiliki “koneksi” tertentu.

“Kalau lagi jalan ke mana, lihat ada pengrajin patung, saya nyamperin. Saya ambil patung yang kayak ada koneksi,” kaa Dwi.

Dwi memiliki setidaknya 15 patung sejak 2018. Satu patung dibuat sekitar tiga sampai empat bulan, setelah mendapatkan dari pengrajin. Jika diminta memilih menjadi seniman karya seni patung atau aktor, Dwi mengatakan akan menikmati prosesnya saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement