Sabtu 09 Apr 2022 04:54 WIB

Bertumbuh 10,4 Persen, Link Net Catatkan Pendapatan Rp 4,5 Triliun pada FY2021

EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp2,5 triliun pada FY2021.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap MotoGP beraksi di awal Grand Prix Sepeda Motor Indonesia di sirkuit jalan Internasional Pertamina Mandalika di Lombok, Indonesia, 20 Maret 2022. Siaran balapan MotoGP jadi salah satu andalan terbaru Linknet.
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Pembalap MotoGP beraksi di awal Grand Prix Sepeda Motor Indonesia di sirkuit jalan Internasional Pertamina Mandalika di Lombok, Indonesia, 20 Maret 2022. Siaran balapan MotoGP jadi salah satu andalan terbaru Linknet.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp4,5 triliun pada FY2021, ini bertumbuh 10,4% dibandingkan dengan Rp4,05 triliun di FY2020. Pendapatan pada 4Q2021 tercatat sebesar Rp1,2 triliun, bertumbuh 11,8% dibandingkan dengan Rp1,1 triliun pada 4Q2020. 

EBITDA Perseroan tercatat sebesar Rp2,5 triliun pada FY2021, meningkat 8,5% dibandingkan dengan Rp2,3 triliun pada FY2020. Laba Bersih tercatat sebesar Rp885 miliar pada FY2021. Margin EBITDA dan Laba Bersih masing-masing tercatat pada 56,0% dan 19,8%. Arus kas operasional Perseroan tercatat sebesar Rp1,97 triliun pada FY2021, bertumbuh 6,1% dibandingkan dengan FY2020. 

Baca Juga

Posisi kas Perseroan tercatat pada Rp271 miliar pada akhir tahun 2021. Link Net terus melanjutkan kesuksesan dalam proyek migrasi. Setelah proyek ini selesai, Perseroan akan menerima peningkatan arus kas yang signifikan. 

Para pemegang saham dapat menantikan saat penyelesaian proyek migrasi Link Net dan arus kas dari beban sewa tiang tahunan dapat dialihkan untuk kebutuhan investasi produktif termasuk pertumbuhan jaringan dan peningkatan pelanggan.

Link Net tetap mencatat Average Revenue per User (ARPU) yang tinggi pada FY2021 sebesar Rp348 ribu atau setara dengan 24 dolar Amerika Serikat. Pada tahun 2021, Link Net menambahkan 190 ribu homes passed, yang menjadikan total jaringan Link Net sebesar 2,87 juta homes passed. Saat ini, Link Net hadir di 23 kota di Jawa, Medan, Batam, dan Bali.

Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk Marlo Budiman mengatakan, pada awal pandemi, terjadi perubahan drastis akan perilaku konsumen yang mengakibatkan peningkatan permintaan akan layanan internet dan Pay TV. Hal ini dipengaruhi juga karena adanya pembatasan sosial, sehingga terjadi peningkatan kebutuhan layanan broadband untuk memfasilitasi kegiatan bekerja dan belajar dari rumah, serta layanan hiburan berbasis daring. 

"Pada beberapa bulan pertama pandemi, kami menambahkan jumlah pelanggan dengan rekor terbanyak. Namun, setelah kurang lebih dua tahun masa pandemi, kami melihat terdapat penurunan daya beli pada pelanggan dan masyarakat. Secara umum, tingkat churn tertinggi terjadi pada tahun pertama dalam siklus pelanggan. Setelah menambahkan 171 ribu pelanggan baru pada tahun 2020, seperti yang sudah terjadi sebelumnya, banyak dari pelanggan ini berhenti berlangganan pada tahun 2021," kata dia.

Ia mengatakan, penambahan gross subscriber juga menurun pada tahun 2021 karena dampak Covid-19 yang berkelanjutan. Link Net menambahkan 16 ribu pelanggan pada FY2021, menjadikan total pelanggan Link Net sebanyak 855 ribu pelanggan.

"Seiring kondisi ekonomi membaik pada tahun 2022, kami berharap tingkat pertumbuhan pelanggan dapat meningkat lebih tinggi," kata dia.

“Kami akan terus berinvestasi pada jaringan, produk, dan kemampuan teknologi kami untuk menjamin pelanggan kami dapat menikmati layanan hiburan kelas dunia dan internet dengan kecepatan tinggi. Kami senang dapat berperan dalam membuat hidup masyarakat menjadi lebih mudah selama pandemi," ujar dia menambahkan.

Untuk mendukung laju pertumbuhan pelanggan dan mengurangi tingkat churn, kata dia, pihaknya telah berinvestasi pada tingkat kualitas pelayanan melalui peningkatan operasional, produk, dan jaringan. Link Net telah mengembangkan layanan hiburan dan konten olahraga terdepan.

Konten olahraga Link Net meliputi Premier League, Champions League, NBA, Formula 1, MotoGP, tenis, golf, rugby, badminton dan masih banyak lagi. 

"Tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga, menjadi salah satu alasan kami untuk memperkaya ragam konten olahraga dengan menghadirkan channel baru SPOTV di First Media. Kami berharap adanya konten olahraga SPOTV ini akan memberikan keseruan baru bagi seluruh pelanggan dan masyarakat Indonesia, khususnya bagi mereka para pencinta olahraga dalam menikmati tayangan olahraga favoritnya," kata Marlo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement