REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Genderang perang berbunyi. Sebuah bigmatch tersaji di Liga Primer Inggris, akhir pekan ini.

Manchester City bertemu Liverpool. Man City bertindak sebagai tuan rumah. Tepatnya di Stadion Etihad, Manchester, Ahad (10/4/2022) malam WIB.

Dua tim tersebut, merupakan penguasa kompetisi terelite Negeri Ratu Elizabeth dalam beberapa tahun terakhir. Pada edisi terkini, the Citizens berada di singgasana klasemen sementara. Dengan mengantongi 73 poin, skuad polesan Pep Guardiola hanya unggul sebiji poin atas the Reds di kursi runner-up.

Guardiola menyadari bukan perkara mudah untuk mengatasi perlawanan kubu tamu. Oleh karenanya ia mengharapkan dukungan penggemar. Reaksi pendukung dinilai memengaruhi hasil akhir partai ini.

"Mereka perlu berada di sana dan agresif untuk mendukung kami. Saya cukup yakin para pemain kami akan merespons," kata eks juru taktik Barcelona dan Bayern Muenchen itu, dikutip dari laman resmi klubnya.

Man City dan Liverpool sama-sama berada dalam tren positif. Man City tak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir.

Hitungannya dari berbagai ajang. Sebanyak enam laga berhasil dimenangkan. Sisanya, dua duel berkesudahan imbang.

Kemudian the Reds selalu menang dalam 10 partai terkini di pentas Liga Primer. Sebuah modal berharga jelang lawatan ke Etihad. Kubu tamu juga antusias menatap pertandingan berkelas di depan mata.

Pasalnya, skuad polesan Juergen Klopp harus meraih kemenangan jika ingin naik ke posisi teratas. Jelas, Man City akan mati-matian mempertahankan takhtanya. Pertandingan terbuka dengan aksi saling menyerang diprediksi terlihat di Etihad Stadium.

Pada Oktober tahun lalu, kedua tim menunjukkan reaksi demikian saat bertempur di Anfield, maskas Merseyside Merah. Saat itu, skor berkesudahan imbang 2-2.