Senin 11 Apr 2022 06:15 WIB

Ukraina: 50 Tewas Akibat Serangan Rusia di Stasiun Kereta Kramatorsk

Pasukan Rusia menyerang stasiun kereta api dengan rudal Tochka-U

Red: Esthi Maharani
Sedikitnya 50 orang tewas pada Jumat (7/4/2022) dalam serangan Rusia terhadap stasiun kereta api di kota Kramatorsk di Ukraina timur
Sedikitnya 50 orang tewas pada Jumat (7/4/2022) dalam serangan Rusia terhadap stasiun kereta api di kota Kramatorsk di Ukraina timur

REPUBLIKA.CO.ID., KIEV -- Sedikitnya 50 orang tewas pada Jumat (8/4/2022) dalam serangan Rusia terhadap stasiun kereta api di kota Kramatorsk di Ukraina timur, kata otoritas Ukraina. Pavlo Kyrylenko, kepala administrasi militer regional Donetsk, mengatakan di Telegram, lima anak termasuk di antara korban tewas.

“Kami sekarang memiliki begitu banyak korban akibat serangan rudal Tochka-U oleh pasukan pendudukan Rusia di stasiun kereta api Kramatorsk. Sejauh ini, 98 orang telah dirawat di rumah sakit. Kami memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah," ujar dia.

Kyrylenko juga mengatakan 16 anak-anak dan 46 wanita termasuk di antara korban luka. Sebelumnya, Artem Dekhtyarenko, juru bicara Dinas Keamanan Ukraina, mengatakan 39 orang tewas dalam serangan itu, termasuk empat anak-anak.

Dua roket hantam stasiun kereta api Kramatorsk

Dua roket menghantam stasiun kereta api di Kramatorsk, sebuah kota di wilayah Donetsk timur, tempat sejumlah orang menunggu untuk dievakuasi ke daerah yang lebih aman, menurut otoritas Kereta Api Ukraina.

Gambar yang dibagikan oleh otoritas itu di Telegram menunjukkan mayat dan darah di tanah, dengan koper dan barang bawaan lainnya berserakan di mana-mana.

Baca juga : Rusia Tunjuk Komandan Baru untuk Operasi di Ukraina

Wali Kota Kramatorsk Alexander Goncharenko mengatakan bahwa sebagian besar yang terluka berada dalam kondisi serius dan beberapa kehilangan tangan dan kaki. Ada hampir 4.000 warga sipil di stasiun pada saat serangan itu, menurut wali kota.

Sebelumnya, Kereta Api Ukraina mengatakan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan Rusia. Pavel Kirilenko, gubernur Donetsk, mengatakan pasukan Rusia menyerang stasiun kereta api dengan rudal Iskander yang berisi amunisi tandan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan itu sebagai "kejahatan tanpa batas".

"Kurangnya kekuatan dan keberanian untuk melawan kami di medan perang, mereka secara sinis menghancurkan penduduk sipil. Ini adalah kejahatan yang tidak memiliki batas. Dan jika tidak dihukum, itu tidak akan pernah berhenti," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan di media sosial.

Dia juga mengatakan pasukan Rusia telah menyerang stasiun tersebut dengan rudal Tochka-U.

Baca juga : Ukraina: 50 Tewas Akibat Serangan Rusia di Stasiun Kereta Kramatorsk

Rusia mengklaim bahwa semua foto yang dipamerkan Ukraina mengenai peluncur rudal Tochka-U adalah "sistem rudal non-Rusia."

"Rudal taktis Tochka-U yang reruntuhannya ditemukan di dekat stasiun kereta Kramatorsk hanya digunakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement