Masuk Pekan Kedua Ramadhan, Harga Bahan Pokok Mulai Naik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq

Seorang pedagang hasil bumi dan rempah-rempah menunggu pelanggan di kiosnya di pasar tradisional.
Seorang pedagang hasil bumi dan rempah-rempah menunggu pelanggan di kiosnya di pasar tradisional. | Foto: AP/Tatan Syuflana

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Memasuki pekan kedua Ramadhan, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok masyarakat mulai merangkak naik di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kendati begitu dari sisi ketersediaan masih sangat mencukupi.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain mengungkapkan, ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di daerahnya umumnya masih cukup aman. Namun harga beberapa jenis bahan kebutuhan pokok masyarakat terpantau mulai menunjukkan kenaikan.

Seperti minyak goreng curah, gula pasir, daging sapi, daging ayam, dan kedelai. “Untuk minyak goreng curah dan kedelai, harganya memang sudah naik jauh sebelum Ramadhan, namun ada beberapa komoditas yang harganya mulai naik di tingkat konsumen,” jelasnya, Senin (11/4/2022).

Di lain pihak, juga masih ada beberapa jenis bahan kebutuhan pokok yang harganya relatif stabil dan kalaupun mengalami kenaikan masih dalam batas yang normal atau tidak banyak selisihhnya dengan HET pemerintah.

Misalnya untuk harga beras medium saat ini mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Jika dibandingkan dengan HET yang mencapai Rp 9.450 per kg, selisihnya hanya Rp 550.

Kecuali beras premium harganya masih berada di bawah HET. Saat ini harga beras premium mencapai Rp 12 ribu. “Jika dibandingkan dengan HET yang mencapai Rp 12.800, harga beras premium tersebut masih berada di bawah HET,” tambahnya.  

Untuk komoditas gula pasir, saat ini harganya mencapai Rp 14 ribu per kg. Sebelumnya komoditas gula pasir hanya dijual Rp 12.500 dan sama dengan HET pemerintah.

Sementara untuk harga minyak goreng curah di Kabupaten Demak masih mencapai kisran Rp 20.000 hingga 22.000 per kilogram, kendati HET Pemerintah untuk minyak goreng curah berada di di Rp 15.500 per kilogram.

Sementara untuk harga minyak goreng kemasan di Demak untuk saat ini, berkisar Rp 25 ribu hingga Rp 26 ribu per liter. Harga daging sapi mulai merangkak naik dari Rp 125 ribu naik menjadi Rp 130 ribu per kg.

Komoditas telur ayam juga mengalami kenaikan dari Rp 24 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg atau naik dengan nominal Rp 1.000 per kg.

Sementara untuk komoditas kedelai masih bertahan di harga Rp 13 ribu per kg dan harga normal sebelumnya hanya Rp 10 ribu hingga Rp 11 ribu per kg.

“Untuk komoditas cabai di sejumlah pasar tradisional sampai saat ini masih normal dan tidak terjadi kenaikan harga,” tambahnya.

Terkait dengan kenaikan harga tersebut, Iskandar mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Demak agar tidak panik karena sebentar lagi sudah akan menjelang Idul Fitri, karena kenaikan harga tersebut masih wajar.

Kecuali harga minyak goreng curah yang harganya masih cukup tinggi. “Belanja kebutuhan bahan pokok masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan jangan berlebihan agar tidak terjadi gejolak pasar,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


39 Pasar Rakyat di Wilayah Kerja BI Jember Sudah Gunakan QRIS

BI Bali Targetkan Tujuh Pasar Tradisional Terapkan SIAP QRIS

Ketua MUI Minta Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

50 Ton Minyak Goreng Curah Siap Beredar di Pasar Belitung

Buruh Yunani Protes Kenaikan Harga dan Upah Rendah

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark