Selasa 12 Apr 2022 01:27 WIB

Polisi Selidiki Video Viral Soal Massa Keroyok Polantas di Tol

Polisi mengidentifikasi ciri-ciri pelaku penyerangan terhadap enam polantas.

Red: Ratna Puspita
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.
Foto: Dok Polda Metro
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menyelidiki video yang tersebar melalui media sosial terkait massa yang menyerang polisi lalu lintas (polantas) di Jalan Tol Dalam Kota, Senayan, Jakarta Pusat saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022). Dalam video yang diunggah melalui media sosial tersebut, polisi mengidentifikasi ciri-ciri pelaku penyerangan terhadap enam orang anggota Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya saat mengevakuasi mobil yang terjebak saat ada aksi demo di depan gedung MPR/DPR/DPD RI.

"Tentu ini sudah diusut, dari hasil video yang ada kami sudah identifikasi pelakunya, kemudian dari pihak reserse akan melakukan visum kepada korban sehingga penyelidikan akan dilakukan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin malam.

Baca Juga

Sambodo mengatakan, kejadian itu menyebabkan satu dari enam polantas menjadi korban penyerangan mengalami memar dan luka pada kepala bagian belakang dan memar pada bagian dada dan pinggang belakang, diduga akibat pukulan benda tumpul. Kini, AKP Rudi Wira, polantas yang mengalami luka-luka tersebut harus menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.

Sambodo mengatakan, ia sempat ikut menyaksikan bagaimana peristiwa penyerangan itu terjadi. Ia bercerita pada saat itu dirinya dan lima polisi lainnya harus mengevakuasi kendaraan yang terjebak di dalam tol karena melihat adanya sebagian massa aksi unjuk rasa yang memasuki jalan tol.

"Kami enam orang. Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di jalan tol. Ketika saya berusaha menenangkan massa tapi massa semakin beringas kemudian ada yang memukuli AKP Rudi Wira dan menendang motornya sehingga terjatuh dan terlambat escape (menyelamatkan diri)," kata Sambodo.

Namun, ia tak memungkiri bahwa ada juga massa dari mahasiswa yang melindungi polisi saat itu. "Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang melindungi AKP Rudi Wira sehingga tidak terjadi luka serius," kata Sambodo.

Malam ini, ia beserta staf Dit Lantas Polda Metro Jaya baru saja membesuk keadaan dari AKP Rudi Wira di RS Polri Kramat Jati. Saat ini, kondisi AKP Rudi Wira stabil.

"Hasil pemeriksaan ada memar dan luka pada bagian kepala belakang, kemudian memar pada bagian dada diduga akibat pukulan dari benda tumpul mungkin batu sehingga menimbulkan memar pada paru-paru. Kemudian juga pada pinggang bagian belakang itu juga akibat pukulan," kata Sambodo.

Akibat kejadian tersebut, kendaraan sepeda motor dinas yg digunakan AKP Rudi Wira rusak dan saat ini AKP Rudi Wira masih di rawat di IGD RS Polri. "Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat supaya beliau bisa sembuh, tidak ada yg serius sehingga bisa berdinas kembali," kata Sambodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement