Kamis 14 Apr 2022 05:10 WIB

Pedagang Batik Beringharjo Tambah Stok Persiapan Libur Lebaran

Libur Lebaran menjadi momen panen rezeki bagi pedagang batik Beringharjo.

Red: Ani Nursalikah
Pengunjung membeli oleh-oleh baju batik di los pakaian Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (2/1). Libur Tahun Baru 2022 membawa rejeki pedagang baju batik di Pasar Beringharjo. Pengunjung ramai untuk membeli cenderamata yang cukup murah. Pedagang Batik Beringharjo Tambah Stok Persiapan Libur Lebaran
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung membeli oleh-oleh baju batik di los pakaian Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Ahad (2/1). Libur Tahun Baru 2022 membawa rejeki pedagang baju batik di Pasar Beringharjo. Pengunjung ramai untuk membeli cenderamata yang cukup murah. Pedagang Batik Beringharjo Tambah Stok Persiapan Libur Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang batik di Pasar Beringharjo Barat, Yogyakarta mulai melakukan sejumlah persiapan menjelang libur Lebaran, salah satunya menambah stok barang dagangan.

"Pedagang tentu akan menambah stok untuk mengantisipasi pengunjung dari luar kota. Harapannya, kebijakan pemerintah yang sudah mengizinkan mudik Lebaran tidak berubah," kata Ketua Paguyuban Pedagang Beringharjo Barat Bintoro, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga

Menurut dia, pedagang di Pasar Beringharjo Barat sangat menantikan masa libur Lebaran dan mudik pada tahun ini setelah selama dua tahun terakhir harus gigit jari akibat kebijakan larangan mudik saat Lebaran. Bintoro menyebut, libur Lebaran menjadi salah satu waktu terbaik bagi pedagang untuk meningkatkan omzet penjualan karena banyak pengunjung dari luar daerah.

"Jika tidak ada perubahan aturan, maka dimungkinkan saat libur Lebaran nanti Pasar Beringharjo akan ramai pengunjung. Mudah-mudahan bisa kembali pulih seperti sebelum pandemi," katanya.

Stok yang akan ditambah adalah barang-barang yang sedang digemari konsumen. Salah satunya adalah daster Bu Tejo.

"Saat ini sedang laris. Hampir semua pedagang memiliki barang itu," katanya.

Sedangkan bertepatan dengan bulan puasa, Bintoro mengatakan jika omzet penjualan batik maupun suvenir dan kerajinan khas Yogyakarta di Pasar Beringharjo mengalami penurunan yang signifikan. "Biasanya memang seperti ini. Saat bulan puasa penjualan batik akan mengalami penurunan. Konsumen banyak membeli baju Muslim atau perlengkapan ibadah. Penjualan baru kembali naik saat libur Lebaran," katanya.

Oleh karenanya, pada libur Lebaran tahun ini pedagang berharap mengalami kenaikan penjualan 30-50 persen dibanding sebelum puasa. Selain menambah stok, pedagang juga berharap dapat diizinkan kembali membuka kios hingga malam hari atau pukul 21.00 WIB seperti sebelum pandemi Covid-19.

"Kami sudah bertemu dengan dinas dan menyampaikan usulan tersebut. Belum tahu apakah akan dikabulkan atau tidak," katanya.

Salah satu alasan yang disampaikan adalah untuk mengantisipasi jika ada pengunjung dari luar daerah yang baru bisa datang saat malam hari ke Pasar Beringharjo. "Apalagi pedagang di Teras Malioboro dan sepanjang Malioboro pun bisa buka sampai malam hari. Mudah-mudahan libur Lebaran tahun ini bisa buka sampai malam lagi," katanya.

Saat ini, jam operasional Pasar Beringharjo dibatasi, yaitu dari pukul 07.00 WIB hingga 17.00 WIB, menyesuaikan aturan PPKM yang berlaku untuk Kota Yogyakarta yaitu masih berada di level 3. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement