Kamis 14 Apr 2022 11:52 WIB

Warga China Cemas Dihantui Kasus Covid-19 Melalui Transmisi Aerosol

Transmisi aerosol tersebut diyakini telah menyebabkan penambahan kasus harian.

Red: Teguh Firmansyah
Virus corona (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga China di berbagai daerah mulai cemas dihantui meningkatnya kasus positif Covid-19 yang penularannya melalui pencampuran tetesan di udara sehingga membentuk aerosol. Kondisi ini menyebabkan infeksi setelah terhirup yang dikenal juga dengan sebutan transmisi aerosol.

Potensi meluasnya Covid-19 sangat besar setelah seorang warga di Provinsi Shandong menggali kebun sayur berdekatan dengan seorang tanpa gejala. Demikian dilaporkan media China, Kamis.Padahal keduanya sama-sama mengenakan masker.

Baca Juga

Berdasarkan survei epidemiologi dan analisis mahadata yang diunggah di WeChat resmi pemerintah Distrik Taierzhuang, Kota Zhaozhuang, Provinsi Shandong, warga tersebut tertular melalui transmisi aerosol. OtoritasTaierzhuang menyatakan bahwa kasus tersebut terjadi pada Maret saat pihaknya mengingatkan warga agar mengenakan masker ketika berada di luar ruang. Demikian tulis Jimu News.

Kasus positif Covid-19 melalui transmisi aerosol tersebut diyakini telah menyebabkan penambahan kasus harian secara massif di berbagai daerah di China.

Seorang yang terkonfirmasi positif di Kota Ningbo, Provinsi Zhejiang, kemungkinan besar menularkan virus kepada dua sopir di dalam garasi bawah tanah saat kaca jendela mobil terbuka dan tak satu pun dari mereka mengenakan masker.

Pusat pencegahan dan pengendalian penyakit menular di Ningbo mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan Covid-19 melalui transmisi aerosol.

Spekulasi penularan melalui partikel udara tersebut juga muncul saat seorang perempuan lansia di Kota Guangzhou, Provinsi Guangdong, terkontaminasi virus setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat dan dikunjungi oleh seseorang yang positif C-19.

Transmisi aerosol dapat terjadi di ruang kecil atau terbatas seperti lift dan gedung bioskop. Beberapa patogen dapat bergerak jauh melalui partikel halus di udara dan virus dapat bertahan lama setelah mereka membentuk aerosol.

Para ahli menyarankan, ventilasi dan desinfeksi yang baik dapat mengurangi konsentrasi aerosol dan pemakaian masker bedah dapat memberikan pencegahan yang efektif.Komisi Kesehatan Nasional China, Kamis, melaporkan bahwa pada Rabu (13/4) terdapat 3.020 kasus baru, sebanyak 2.999 di antaranya merupakan kasus lokal.

Selain itu juga terdapat 26.391 kasus baru tanpa gejala. Penambahan kasus tersebut merupakan rekor di China. Sebanyak 266.230 kasus tanpa gejala sampai saat ini masih menjalani observasi medis

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement