Kamis 14 Apr 2022 23:16 WIB

Jatim Berhasil Borong Tiga Penghargaan di Anugerah Adinata Syariah 2022

Gubernur menyebut potensi industri halal dan keuangan syariah di Jatim sangat besar

Red: Christiyaningsih
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2022.
Foto: Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Getolnya upaya Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam mengungkit ekonomi di Jatim dengan memajukan ekonomi syariah membuahkan hasil yang mengagumkan. Kerja keras menggerakkan industri halal, keuangan, dan ekonomi syariah yang dilakukannya mengantarkan Provinsi Jawa Timur meraih tiga penghargaan dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2022.

Ajang ini merupakan gelaran Majalah Infobank bekerja sama dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Bank Syariah Indonesia (BSI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Dari total tujuh kategori penghargaan Adinata Syariah 2022 Jatim memborong tiga gelar juara.

Baca Juga

Jatim meraih penghargaan Juara 1 Kategori Keuangan Mikro Syariah, Juara 1 Kategori Pendidikan Ekonomi Syariah, dan Juara 2 Kategori Pemberdayaan Ekonomi Pesantren. Gubernur Khofifah menghadiri langsung penyerahan penghargaan Anugerah Adinata Syariah Award 2022 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Kamis (14/4/2022).

"Alhamdulillah, kami sampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan pada kami Provinsi Jawa Timur. Secara khusus, anugerah ini saya dedikasikan untuk pelaku Baitul Maal Tanwil (BMT), koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (KPPS), Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), dan Bank Wakaf Mikro. Mereka ini yang telah mendedikasikan seluruh daya upayanya untuk memberikan sapaan kepada para pelaku usaha  di Jawa Timur," ujarnya.

Khofifah menyampaikan potensi industri halal dan keuangan syariah di Jatim sangatlah besar. Terlebih Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mendorong sekaligus mengembangkan produk halal yang memiliki nilai ekspor.

Saat ini, Jatim memiliki jumlah institusi/lembaga sektor keuangan mikro syariah yang terdiri dari BMT sebanyak 626 institusi yang terdaftar secara resmi. Sedangkan untuk koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah (KPPS) di Jatim telah ada sebanyak 1.971.

Sedangkan, LKMS ada 24 institusi, Bank Wakaf Mikro sebanyak 15 institusi dengan aset sebesar Rp 64,03 miliar. Selain itu ada koperasi total (syariah dan non syariah) sebesar 22.872 institusi resmi dengan total aset sebanyak Rp 49,59 triliun.

"Artinya ekosistem pengembangan produk halal dan dukungan ekosistem syariah telah  terbangun di Jawa Timur," tegas Khofifah.

Begitu juga dengan Pendidikan Ekonomi Syariah di mana Jatim juga meraih juara satu dalam ajang ini. Khofifah menyebut Jatim terus fokus mengakselerasi literasi keuangan masyarakat melalui sejumlah program.

Salah satu program unggulan Jatim adalah KEJAR yaitu Satu Rekening Satu Pelajar. Program ini menyasar kalangan pelajar. Harapannya pendidikan ekonomi syariah diajarkan dan diaplikasikan sedini mungkin saat mereka duduk di bangku sekolah.

Tak hanya itu, Jatim juga didukung 72 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta. Dengan demikian pertumbuhan rekening pelajar tahun 2019 sampai 2021 tumbuh 5 persen, maka indeks inklusi keuangan Jawa Timur saat ini mencapai 92 persen.

"Penghargaan ini saya dedikasikan untuk OJK, BI, dan para pelajar yang telah mendukung tercapainya Pendidikan Ekonomi Syariah," imbuh Khofifah.

Di sisi lain, Direktur KNEKS Suttan Emir Hidayat menyatakan salah satu dasar penilaian atas diberikannya Adinata Syariah adalah regulasi dan perencanaan ekonomi syariah, program dan implementasi ekonomi syariah, hingga realisasi ekonomi syariah di daerah. Selain itu, sektor keuangan syariah, industri halal, keuangan sosial syariah, keuangan mikro syariah, pendidikan ekonomi syariah, pengembangan ekonomi pesantren, serta ekonomi hijau dan berkelanjutan juga menjadi salah satu indikator penilaian.

Atas dasar inilah, Suttan menyampaikan dewan juri memberikan penghargaan kepada provinsi dengan harapan bisa mengembangkan potensi ekonomi syariah maupun industri halal bisa mendukung industri halal, ekonomi, dan keuangan syariah. "Semoga pemerintah daerah bisa menjadi ujung tombak dalam mempercepat perluasan ekonomi dan keuangan syariah guna membumikan ekonomi syariah di masing-masing daerah dan memberikan kontribusi bagi Indonesia maupun dunia," jelasnya.

Chairman Infobank Eko B Supriyanto menyebut keberadaan Ekonomi Syariah harus didukung dari pusat hingga daerah guna mewujudkan ekonomi Indonesia dengan lebih baik. Oleh karenanya, pemerintah daerah harus didorong agar potensi ekonomi dan keuangan syariah tidak berhenti pada potensi semata melainkan bisa menjadi kenyataan. Bahkan, saat ini Indonesia bukan lagi berada pada ranking empat potensi produk halal tapi sudah meningkat menjadi peringkat dua dunia.

Kondisi tersebut harus ditangkap menjadi peluang di mana tahun 2023 Indonesia akan menjadi episentrum dari produk halal. Ada potensi 2 trilliun dolar AS yang bisa diambil oleh Indonesia.

Mewujudkan impian akan menjadi kekuatan baru ekonomi di masa mendatang. Ke depan ekonomi halal harus didorong selain kemajuan teknologi hingga bonus demografi. "Inilah alasan kami memberi penghargaan kepada kepala daerah agar mendorong pemerintah untuk mewujudkan cita cita besar bangsa," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement