Jumat 15 Apr 2022 14:23 WIB

JSIT Serahkan Bantuan Beasiswa untuk Penyintas Semeru

JSIT melakukan penggalangan dana kemanusiaan bagi penyintas bencana Semeru

Red: A.Syalaby Ichsan
Serah terima bantuan JSIT untuk penyintas bencana Gunung Semeru
Foto: JSIT
Serah terima bantuan JSIT untuk penyintas bencana Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG --  Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia bersama Yayasan Al Uswah Lumajang, Jawa Timur menyerahkan Bantuan Beasiswa bagi penyintas dan terdampak erupsi gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Kamis (14/04).

Acara ini dihadiri Wakil Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati Masdar, M. Si., Perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Perwakilan Kemenag Kabupaten Lumajang, Ketua Departemen Sosial Kemanusiaan JSIT Indonesia, Yon Hendri, M. A., Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Timur dan para tokoh masyarakat.

Ketua Departemen Sosial Kemanusiaan JSIT Indonesia, Yon Hendri, saat sambutan mewakili Ketua Umum JSIT Indonesia mengawalinya dengan memperkenalkan JSIT Indonesia."Izinkan kami memperkenalkan JSIT Indonesia. JSIT kepanjangan dari Jaringan Sekolah Islam Terpadu, yang merupakan wadah bagi Sekolah Islam yang ada di seluruh Indonesia. Kami berusaha untuk menghadirkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin sehingga menjadi contoh bagi sekolah-sekolah yang ada," ungkap dia lewat keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (15/4).

Dalam konteks Erupsi Gunung Semeru, Yon menambahkan, pihaknya telah melakukan penggalangan atau penghimpunan dana kemanusiaan bagi para penyintas dan terdampak awan panas guguran Semeru."Sebagai bentuk simpati atau empati atas peristiwa erupsi gunung Semeru, kami langsung melakukan pengumpulan dana dari 2400-an anggota JSIT yang ada di seluruh Indonesia. Semoga upaya kami bisa meringankan beban para penyintas dan terdampak Semeru," ujar Yon Hendri.

Wakil Bupati Lumajang Ir. Hj. Indah Amperawati Masdar menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian JSIT Indonesia bagi masyarakat penyintas dan terdampak Semeru khususnya yang ada di Kabupaten Lumajang. Dia mengapresiasi atas empati JSIT Indonesia bagi masyarakat penyintas di Kabupaten Lumajang.

"Saya benar-benar merasakan 10 hari bersama para pengungsi. Dalam kondisi psikis para pengungsi seperti itu, saya tidak bisa meninggalkan mereka," ungkap Indah menceritakan saat kejadian erupsi gunung Semeru.

Bunda Indah biasa disapa menambahkan, hingga saat ini pihaknya sedang mengejar target hunian tetap agar dapat segera ditempati penyintas."Kami targetkan insyaAllah paling lambat satu pekan atau tujuh hari sebelum Idul Fitri warga terdampak sudah bisa menempati hunian tetap tersebut," ujar Bunda Indah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement