Ahad 17 Apr 2022 05:48 WIB

Sikap Keras Soekarno Mengutuk Kebrutalan Israel kepada Rakyat Palestina

Indonesia pernah keluar dari PBB karena tidak setuju dengan Israel dan Amerika.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Sikap Keras Soekarno Mengutuk Kebrutalan Israel kepada Rakyat Palestina
Sikap Keras Soekarno Mengutuk Kebrutalan Israel kepada Rakyat Palestina

Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Indonesia menjadi negara yang paling keras menentang penjajahan yang dilakukan<a href= Israel terhadap Palestina. Foto: Istimewa." />
Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Indonesia menjadi negara yang paling keras menentang penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Foto: Istimewa.

CERITA ABAH: Artikel ini adalah warisan berupa tuturan dari sejarawan sekaligus wartawan senior (Almarhum) Alwi Shahab kepada kami dan kami tulis ulang. Selamat Menikmati.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Kini dunia tengah menyaksikan kebiadaban Israel terhadap rakyat Palestina. Jamaah shalat Subuh di Masjid al-Aqsa diserang hingga kaca-kaca dan fasilitas lainnya rusak. Ratusan jamaah mengalami luka-luka. Kebiadaban Israel itu pula yang membuat Presiden Ir Soekarno selalu membela perjuangan bangsa-bangsa tertindas, termasuk rakyat Palestina.

Pada 1962, ketika di Jakarta diselenggarakan Asian Games ia menolak kehadiran kontingen Israel. Jakarta terpaksa harus menghadapi konsekuensi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menarik diri sebagai pelindung AG IV.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

Bahkan, IOC melarang bendera Israel dikibarkan di Jakarta. Puncaknya, Indonesia keluar IOC. Setahun kemudian, Indonesia menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) di Jakarta, yang sukses besar dan dihadiri 48 negara.

Sebelumnya (1957), ketika kesebelasan PSSI lolos di zona Asia dan tinggal menghadapi Israel untuk ikut ke Piala Dunia, Indonesia menolak untuk main di Jakarta atau di Tel Aviv. Indonesia hanya mau bermain di tempat netral, tanpa lagu kebangsaan. Namun, FIFA menolak usul RI. Akibatnya, Indonesia terhambat ke Piala Dunia 1958.

BACA JUGA: Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia Gara-Gara Israel

Ketika Indonesia keluar dari PBB pada 7 Januari 1964, salah satu alasan Bung Karno adalah, “Dengan menguntungkan Israel dan merugikan negara Arab (termasuk Palestina), PBB nyata-nyata menguntungkan imperialisme dan merugikan kemerdekaan bangsa-bangsa.”

Bung Karno yang menuduh PBB merupakan kepanjangan tangan AS dan sekutunya, menamakan PBB lebih jelek dari mimbar omong kosong. Apa yang dikemukakan presiden pertama RI puluhan tahun lalu kini jadi kenyataan. Ketika terjadi agresi Israel ke Palestina saat ini, PBB hanya menyerukan agar Israel menarik diri dari Palestina.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Nasabah Protes Kartu ATM-nya Macet, Ternyata karena Dilaminating Kayak KTP

Ketika seruan ini tidak digubris Israel, PBB bungkam seribu bahasa. Namun badan dunia ini bukan saja memberikan dukungan kepada AS untuk menyerang Irak, malah melakukan embargo ekonomi dan perdagangan terhadap Irak sejak 1991.

Tanpa memedulikan akibat embargonya ini, ratusan ribu warga Irak termasuk anak-anak meninggal dunia akibat kekurangan gizi. Seperti juga di Irak, PBB tidak peduli ketika pasukan-pasukan AS atas restunya menyerang Afghanistan, banyak warga sipil tidak berdosa yang jadi korban.

BACA JUGA: Tahukah Kamu IRIAN adalah Singkatan Ikut Republik Indonesia Anti-Nederland'


Dewasa ini, AS dalam upaya yang mereka sebut memerangi teroris, tidak segan-segan menghukum negara-negara yang tidak disenanginya. Bung Karno sendiri telah mengkonstatasi adanya ancaman semacam ini.

“Kaum imperialis,” kata Bung Karno, “paling suka menyebut dirinya ‘beradab’. Mereka paling suka menganggap kita-kita ini ‘biadab’, sehingga mereka harus datang dengan pasukan-pasukannya untuk mengajarkan ‘peradaban’ kepada kita. Dalam mengajarkan ‘peradabatan’ kepada kita, mereka tidak sayang harta dan tidak sayang benda."

"Dan jika kita ‘membandel’ maka dibomnya kita: dibomnya Maluku, Kamboja, Laos, dan Kuba. Pada saat ini, rupanya yang paling ‘membandel’ bangsa Vietnam. Sehingga bangsa ini setiap hari, setiap menit, dan setiap detik dihujani bom oleh pembawa ‘misi suci’ dari Washington. Kalau ‘misi suci’ itu gagal total, sudah tentu yang salah, katanya, ya kaum ‘biadab’ itu.”

BACA JUGA: Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

Menurut Bung Karno, “Kaum imperialis tidak akan pernah memperkenankan kemerdekaan tipe Soekarno, Norodom Sihanouk (Kamboja), Mao Tse Tung (RRC), Boumedienne (Aljazair), Jamal Abdel Nasser (Mesir), dan Nkrumah (Ghana).”

Mereka hanya ‘merestui kemerdekaan’ orang-orang yang bisa diatur dan mau menjadi anteknya. Apa yang dinyatakan Bung Karno itu, setidak-tidaknya terlihat dari upaya AS dan Inggris untuk menjatuhkan Presiden Saddam Hussein.

BACA: 7 Kontroversi Ade Armando yang Memancing Amarah Umat Islam

Tidak peduli rakyat Irak masih menyenanginya. Bahkan, Presiden Bush saat itu menyebut Iran, Irak, dan Korea Utara karena tidak mau tunduk dengan AS, sebagai poros kejahatan yang harus diperangi.


Mengenai politik ‘persetan dengan bantuan Amerika Serikat’ (go to hell with your aid), yang sering dikumandangkan Bung Karno, seperti yang dijelaskannya sendiri. Bukan berarti Indonesia menolak bantuan AS. Tapi ia tidak mau kalau bantuan itu disertai syarat-syarat hingga AS dapat mendikte Indonesia. Apa yang dikemukakan Bung Karno itu, kini jadi kenyataan.

Ketika Israel saat ini menyerang Palestina secara brutal, banyak negara Arab bungkam. Paling-paling hanya mengutuk karena mereka tahu siapa yang berada di belakang negara Yahudi ini.

Hingga tidak heran, kalau demo-demo anti Israel juga ditujukan ke kedubes-kedubes Arab di berbagai negara. Para pendemo meminta agar mereka juga membantu perjuangan saudaranya, rakyat Palestina.

BACA JUGA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Humor Gus Dur: Presiden Diprotes Kiai, Kok ke Istana Pulangnya Gak Diberi Bekal, Minimal Sarunglah

> Humor Gus Dur: Anggota DPR Dipanggil Prof, Dikira Profesor Ternyata Provokator

> 3 Ulama Indonesia yang Jadi Imam di Masjidil Haram Mekkah

> Wirda Mansur Mimpi Bertemu Rasulullah dan Abu Bakar, Dimarahi karena tak Mau Menghafal Alquran

> Guntur Romli Sebut Pemukul Ade Armando adalah Preman yang Suka Bawa-Bawa Agama

> Pendeta Saifudin Ibrahim Sebut Gus Dur tidak Pernah Sholat

> Berburu Janda Pejabat Belanda di Batavia, Orang Tionghoa Cari PSK di Mangga Besar

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Cak Nun: Yang Mengatur Hujan Bisa Tuhan, Wakil-Wakil Tuhan, atau Makhluk Seperti Jin dan Manusia

> Humor Gus Dur: Biarkan Pendemo Lempari Rumah Soeharto, Paling Kacanya Pecah

> Humor Gus Dur: Deheman Kiai Bikin Santri yang Ketahuan Mencuri Ikan Nyaris Ngompol

> Humor Gus Dur: Pendeta Baptis Mobil Kiai, Dibalas Kiai Sunat Motor Pendeta

> Asal Usul Nama-Nama Tempat di Jakarta: Dari Ancol Sampai Kampung Ambon

 

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement