Selasa 19 Apr 2022 03:12 WIB

PLN Investasikan Rp 5 Miliar untuk Infrastruktur Kelistrikan Korban Semeru

Pembangunan jaringan kelistrikan untuk menyuplai 2.000 pelanggan di Huntara

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pekerja menggali lubang untuk pemasangan tiang listrik baru sebagai upaya pemulihan jaringan listrik yang padam di Pronojiwo, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). PT PLN (Persero) berupaya memulihkan 79 gardu listrik yang padam akibat terdampak erupsi Gunung Semeru.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah pekerja menggali lubang untuk pemasangan tiang listrik baru sebagai upaya pemulihan jaringan listrik yang padam di Pronojiwo, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). PT PLN (Persero) berupaya memulihkan 79 gardu listrik yang padam akibat terdampak erupsi Gunung Semeru.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--PLN tengah melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan di area hunian sementara (Huntara) konrban erupsi Gunung Semeru di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur. General Manager PLN UID Jawa Timur, Lasiran mengungkapkan, pihaknya telah menggelontorkan Rp 4,8 milyar untuk pembangunan jaringan listrik. Kemudian ditambah Rp 276,87 juta untuk sambungan listrik ke 250 rumah pelanggan.

Lasiran memaparkan progres pembangunan jaringan kelistrikan untuk menyuplai 2.000 pelanggan di Huntara korban erupsi Gunung Semeru. Dimana pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait pembangunan jaringan kelistrikan agar nantinya saat hunian sementara di lokasi yang baru telah selesai digarap, sambungan listrik juga dapat segera dialirkan. "Saat ini telah selesai pengerjaan pembangunan jaringan tahap 1 yaitu sepanjang 2,048 kMs dan telah tersambung ke 250 huntara," kata Lasiran, Senin (18/4/2022). 

Baca Juga

Lasiran menjelaskan, pembangunan total jaringan listrik ini disuplai oleh penyulang Pronojiwo yang membutuhkan penambahan 79 tiang Tegangan Menengah (TM), 133 tiang Tegangan Rendah (TR), 3.158 kMs jaringan SUTM, 6,447 kMs jaringan SUTR, dan 7 unit gardu distribusi untuk menyuplai sebanyak 2.000 Huntara.

PLN pun menawarkan kepada Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk memanfaatkan limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material pendukung pembangunan infrastruktur Huntara. Material tersebut bisa diolah menjadi campuran pendukung produk bata ringan, batako, paving, beton jalan, beton konstruksi, spesi atau luluhan untuk lantai rabatan dan pondasi Huntara.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement