Rabu 20 Apr 2022 16:45 WIB

Dukungan Swedia Bergabung NATO Semakin Menguat

Swedia dan Finlandia mempertimbangkan gabung NATO dan akhiri netralitas militer

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Bendera Swedia
Foto: wikipedia
Bendera Swedia

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Jajak pendapat menunjukkan dukungan Swedia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) semakin menguat. Swedia dan Finlandia sedang mempertimbangkan apakah invasi Rusia ke Ukraina mendorong mereka mengakhiri netralitas militer selama puluhan tahun.

Jajak pendapat yang digelar Demoskop dan dipublikasikan surat kabar Aftonbladet yang dirilis, Rabu (20/4/2022) menunjukkan 57 persen responden Swedia mendukung keanggotaan NATO. Angka tersebut naik dari bulan Maret lalu yang sebesar 51 persen. Sementara yang menolaknya turun dari 24 persen menjadi 21 persen.

Baca Juga

Responden yang belum menentukan sikap juga turun dari 25 persen menjadi 22 persen. Jajak pendapat Maret lalu untuk pertama kalinya menunjukkan lebih banyak warga Swedia yang mendukung negara mereka bergabung dengan NATO.

Swedia tidak pernah berperang sejak zaman Napoleon dan membangun kebijakan keamanannya pada "non-partisipasi pada aliansi militer". Tapi seperti Finlandia invasi ke Ukraina yang Moskow sebut "operasi militer khusus" memaksa mereka mempertimbangkan ulang kebijakan militernya.

Kedua negara itu kini sangat mungkin untuk bergabung dengan NATO yang berisi 30 negara anggota. Pemerintah Swedia meninjau ulang kebijakan keamanannya. Mereka akan menyampaikan laporan pada akhir Maret.

Partai Demokrat Sosial yang berkuasa akan menggelar debat internal mengenai apakah mengakhiri sikap lama menolak NATO. Jajak pendapat Demoskop yang mewawancarai 1.177 orang dari 14 sampai 19 April juga menunjukkan kuatnya dukungan simpatisan Partai Demokrat Sosial pada keanggotaan NATO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement