Kamis 21 Apr 2022 14:56 WIB

PBNU Luncurkan Program 1 Juta Vaksin Booster di Seluruh Indonesia

Vaksinasi ini dapat diikuti oleh masyarakat secara umum.

Red: Ani Nursalikah
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2022). PBNU bersama Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Agama menggelar vaksinasi booster untuk 1 juta masyarakat diseluruh Indonesia sebagai upaya mengantisipasi adanya ledakan kasus Covid-19 saat momentum mudik dan lebaran 2022. Vaksinasi tersebut digelar selama 4 hari mulai Kamis (21/4) hingga (24/4), di kantor PCNU, PWNU, Kemenag dan kantor Polisi juga disejumlah lembaga pendidikan dan pesantren NU di seluruh Indonesia. PBNU Luncurkan Program 1 Juta Vaksin Booster di Seluruh Indonesia
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2022). PBNU bersama Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Agama menggelar vaksinasi booster untuk 1 juta masyarakat diseluruh Indonesia sebagai upaya mengantisipasi adanya ledakan kasus Covid-19 saat momentum mudik dan lebaran 2022. Vaksinasi tersebut digelar selama 4 hari mulai Kamis (21/4) hingga (24/4), di kantor PCNU, PWNU, Kemenag dan kantor Polisi juga disejumlah lembaga pendidikan dan pesantren NU di seluruh Indonesia. PBNU Luncurkan Program 1 Juta Vaksin Booster di Seluruh Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kepolisian RI (Polri) dan Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi meluncurkan program "1 Juta Vaksin Booster" menjelang mudik Lebaran 2022 dan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah.

Secara simbolis, peluncuran program berupa kegiatan vaksinasi yang menyasar 1 juta masyarakat di berbagai daerah di Indonesia secara serentak ini dilakukan dengan penabuhan rebana oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022).

Baca Juga

"Program atau kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara NU, Polri, dan Kemenag. Ini dipersiapkan dengan cepat melalui kerja yang efektif serta efisien," kata Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf saat memberikan sambutan.

Gus Yahya mengatakan program vaksinasi booster yang dimulai pada hari ini dan diperkirakan akan berlangsung sampai empat atau lima hari ke depan dilakukan di kantor-kantor NU, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Berikutnya, ada pula vaksinasi yang dilakukan pesantren dan lembaga pendidikan NU, bahkan di gereja-gereja.

Vaksinasi ini dapat diikuti oleh masyarakat secara umum. "Yang ikut vaksinasi tidak akan ditanya anggota NU atau tidak. Seluruh masyarakat bisa ikut sesuai dengan prinsip hikmat inklusif NU, yaitu mengabdi kepada masyarakat secara inklusif," kata Gus Yahya.

Kemudian, dia pun mengatakan masyarakat memiliki minat yang besar untuk mengikuti program vaksinasi booster tersebut. "Saat ini, sudah lebih 1.000 orang yang mendaftar secara daring (untuk mengikuti vaksinasi di Kantor Pusat PBNU) dan akan terus bertambah, bahkan ada rombongan yang datang langsung," ujar Gus Yahya.

Sementara itu, berdasarkan penghitungan termutakhir dari PBNU, di seluruh Indonesia, akan ada sekitar 1 juta 300 ribu orang yang mengikuti program "1 Juta Vaksin Booster". "Hasil laporan termutakhir, insya Allah vaksinasi akan mencapai tidak kurang dari 1 juta 300 ribu orang. Ini berhasil tercapai karena kerja sama NU, Polri, dan Kemenag, serta minat dan dukungan dari masyarakat," ujar Gus Yahya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih atas kerja sama antara pihaknya dengan NU dan Polri. Ia juga berterima kasih kepada masyarakat yang bersedia berpartisipasi dalam program vaksinasi ini. Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan kegiatan vaksinasi ini diharapkan mampu menjaga masyarakat agar tidak terpapar virus Covid-19 selama melakukan mudik Lebaran dan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement