Jumat 22 Apr 2022 00:55 WIB

Pakar Tegaskan Genderless Fashion Berbeda dengan Emansipasi Wanita

Istilah genderless fashion tidak bisa dikaitkan dengan gerakan kesetaraan gender.

Red: Reiny Dwinanda
Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2022 siap digelar pada 21-23 April di Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Belakangan, muncul istilah genderless fashion.
Foto: Dok MUFFEST+
Muslim Fashion Festival (MUFFEST+) 2022 siap digelar pada 21-23 April di Grand Ballroom The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Belakangan, muncul istilah genderless fashion.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di momen perayaan Hari Kartini pada 21 April, desainer Musa Widyatmodjo menjelaskan bahwa nilai emansipasi wanita yang diperjuangkan oleh Ibu Kartini tak sama dengan tren fashion saat ini. Itu jika dikaitkan dengan genderless fashion.

Belakangan, sebagian masyarakat juga mengadopsi genderless fashion, yakni ketika suatu produk fashion tak lagi hanya terfokus ke gender tertentu. Namun, menurut Musa, tren tersebut harus dibedakan dengan gerakan kesetaraan gender atau emansipasi wanita yang telah diperjuangkan oleh Ibu Kartini.

Baca Juga

"Harus dibedakan ya. Kita nggak bisa menggabung-gabungkan antara misalnya feminisme, kemudian gerakan kesetaraan gender, kemudian fashion, itu mesti dipisahkan," kata Musa saat dihubungi Antara, Rabu (21/4/2022).

Ia menyebut bahwa itu termasuk istilah yang baru muncul sekitar lima tahun terakhir.

"Sebenarnya istilah ini menggambarkan produk-produk fashion yang tidak menuju ke satu gender saja," kata Musa saat dihubungi Antara, Rabu (20/4/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement