Ahad 24 Apr 2022 11:35 WIB

Sepanjang Ramadhan Emiten Ritel Paling Diuntungkan

Tingkat belanja jelang Lebaran 2022 naik signifikan dibanding dua tahun terakhir.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Penurunan kasus Covid-19 yang bertepatan dengan Ramadhan dan Lebaran dinilai akan menguntungkan sektor ritel dan emiten.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (23/4/2022). Penurunan kasus Covid-19 yang bertepatan dengan Ramadhan dan Lebaran dinilai akan menguntungkan sektor ritel dan emiten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi, redanya Covid-19 yang membuat pembatasan sosial diperlonggar akan menyemarakkan kegiatan ekonomi pada bulan puasa dan perayaan Idul Fitri tahun ini. Kondisi ini dinilai akan menguntungkan sektor ritel dan emiten.

Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai tingkat belanja masyarakat untuk mempersiapkan dan dalam menjalani mudik di tahun ini akan naik signifikan dibanding dua tahun terakhir. Hal itu akan menguntungkan emiten ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Baca Juga

Hariyanto mengatakan faktor meredanya Covid-19 yang akan berdampak pada peningkatan mobilitas masyarakat menjadi faktor pendukung pertama dari ramainya Bulan Puasa dan Lebaran tahun ini. Faktor kedua adalah prediksi naiknya belanja publik di tengah perayaan Idul Fitri dan ketiga adalah kenaikan harga komoditas.

Tren kunjungan ke stasiun, ritel dan rekreasi, taman, dan tempat kerja mencetak rekor tertinggi sejak pandemi. "Lebih lanjut, kunjungan ke toko kebutuhan sehari-hari dan farmasi juga mencetak rekor tertinggi sejak gelombang serangan virus Covid-19 varian delta," tutur Hariyanto dikutip Ahad (24/4/2022).

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina menambahkan, di tengah ramainya belanja masyarakat sepanjang bulan puasa dan lebaran tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara analisis teknikal diprediksi akan konsolidasi. Martha memprediksi indeks saham utama itu ditutup pada 7.099 pada April setelah menyentuh level tertinggi sepanjang masa 7.355 pada 11 April 2022. Konsolidasi wajar terjadi setelah IHSG menyentuh all-time high, yang ditambah faktor puasa sepanjang bulan ini.

"Secara siklus, bulan puasa lebih lesu karena faktor all-time high tadi dapat memicu aksi profit taking, tetapi untuk Mei atau periode setelah Lebaran, kami prediksi dapat menguat dengan rentang pergerakan support-resistance pada 6.759-7.748," kata Martha.

Faktor lain yang mendukung analisis Martha dan tim Mirae Asset Sekuritas Indonesia adalah kinerja emiten bursa periode kuartal pertama 2022 yang masih cukup baik dan pembagian dividen untuk kinerja keuangan 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement