Selasa 03 May 2022 22:25 WIB

Restorasi Film Klasik Indonesia Buka Wawasan Baru untuk Generasi Muda

Restorasi film-film klasik Indonesia dapat membuka wawasan baru untuk generasi muda

Red: Esthi Maharani
Film
Foto: pixabay
Film

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat film sekaligus Wakil Ketua I Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Hikmat Darmawan berpendapat bahwa restorasi film-film klasik Indonesia dengan akses penayangan dapat membuka wawasan baru untuk penonton film muda.

"Kalau tidak ada forum penayangan (film-film klasik dan restorasi), rasanya menjadi susah untuk melihat film-film masterpiece dari generasi ke generasi, jadi film itu bisa terwariskan," kata Hikmat belum lama ini.

Sineas dan film progammer Ifan Ismail mengatakan, restorasi film tidak sesederhana kelihatannya. Terdapat sejumlah tantangan yang menanti.

"Pertama adalah dari segi teknologi, apalagi kalau restorasi seluloid, yang secara fisik (harus) diperbaiki. Kalau restorasi digital relatif lebih mudah karena yang disunting atau dibersihkan adalah gambar digitalnya," kata Ifan.

Selanjutnya, adalah masalah hak milik dari film tersebut. "Masalah rights film ada di mana, siapa pemilik film ini. Kadang kalau film lama, kita menemukan bahwa produser sampai rumah produksinya sudah tidak ada, dan lainnya. Itu yang harus diselesaikan terlebih dahulu, dan itu prosesnya juga tidak mudah," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement