Rabu 27 Apr 2022 06:11 WIB

Malaysia Punya Alquran dengan Terjemahan Mandarin

Malaysia kini memiliki Alquran dengan terjemahan Mandarin.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, SELANGOR — Malaysia kini memiliki Alquran dengan terjemahan Mandarin. Seperti dilansir Iqna.ir pada Rabu (27/4/2022) Sultan Selangor Sultan Sharafuddin Idris Shah secara langsung meluncurkan Alquran dengan terjemahan Mandarin di Kompleks Seni Islam Internasional Selangor di Shah Alam. Alquran dengan terjemahan Mandarin ini diterbitkan oleh Yayasan Restu.

Turut hadir dalam acara tersebut Tengku Permaisuri Selangor Tengku Permaisuri Norashikin. Dalam acara tersebut, pasangan kerajaan juga mengunjungi galeri seni Islam di kompleks tersebut.

Baca Juga

Ketua Eksekutif Yayasan Restu, Datuk Abdul Latiff Mirasa, dalam sambutannya mengatakan bahwa Alquran dengan terjemahan bahasa Mandarin memiliki lebih dari 2.000 catatan kaki untuk memberikan arti dan penjelasan dari ayat-ayat tersebut. Ia mengatakan bahasa Mandarin yang digunakan dalam mushaf Alquran mudah dipahami karena adanya upaya penyempurnaan oleh Panitia Penerjemahan Bahasa Mandarin dari yayasan tersebut dibandingkan dengan terjemahan aslinya.

“Kitab Suci ini telah disetujui oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (Jakim) dan Divisi Penerbitan dan Kontrol Teks Quran Kementerian Dalam Negeri. Untuk memudahkan pembaca, setiap kata yang merujuk kepada Allah SWT akan diberi warna merah sedangkan yang merujuk kepada Nabi Muhammad SAW akan diberi warna hijau,” kata Latiff.

Ia mengatakan, upaya penerbitan dan penerjemahan Alquran selama enam tahun dilakukan oleh Yayasan Restu dan Asosiasi Muslim Tionghoa Malaysia, dimulai dengan Juz Amma dan surah terpilih serta pembukaan Kompleks Seni Islam Internasional Selangor oleh Sultan Sharafuddin pada 28 Mei. 2016. Latiff mengatakan Yayasan Restu juga berusaha mengumpulkan dana RM4 juta untuk mencetak 50.000 eksemplar mushaf Alquran.

“Pencetakan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 5.000 eksemplar pertama sedangkan pencetakan berikutnya akan tergantung pada dana yang terkumpul. Untuk memastikan keberhasilannya, dukungan moril dan materil dari semua pihak sangat dibutuhkan. Ini juga merupakan bagian dari upaya untuk menghirup kehidupan baru dalam bidang Alquran dan memperkaya seni Islam di Malaysia,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement