Rabu 27 Apr 2022 22:14 WIB

Jelang Lebaran Cakupan Vaksinasi Sebagian Daerah Indonesia Masih di Bawah 70 Persen

Masyarakat diminta tetap waspada mudik terkait belum meratanya vaksinasi.

Red: Nora Azizah
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) ke warga di Posko Vaksinasi Covid-19 Terminal Cicaheum, Kota Bandung.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) ke warga di Posko Vaksinasi Covid-19 Terminal Cicaheum, Kota Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemerataan cakupan vaksinasi nasional masih harus terus ditingkatkan. Pasalnya, masih ada beberapa daerah yang cakupan vaksinasi dosis lengkapnya masih di bawah 70 persen.

"Capaian vaksinasi nasional sudah cukup baik, meskipun pemerataan cakupan vaksin ini masih harus terus ditingkatkan, bahkan data menunjukkan masih ada beberapa daerah yang hingga saat ini cakupan vaksin dosis lengkapnya belum mencapai target 70 persen," kata Wiku dalam acara Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia, yang diikuti di Jakarta, Rabu (27/4/2022).

Baca Juga

Oleh karena itu, masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan penularan COVID-19. Wiku meminta setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan jumlah kasus agar tetap terkendali.

"Tanggung jawab setiap individu menjadi penentu dalam mempertahankan kondisi kasus agar tetap terkendali," katanya.

Pihaknya juga membagikan tips untuk menjaga kegiatan mudik dan silaturahimagar tetap aman di antaranya adalah dengan terus berdisiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Selain itu dia juga meminta masyarakat menjaga daya tahan tubuh dengan berperilaku hidup sehat.

"Menjaga daya tahan tubuh dengan perilaku hidup sehat, seperti makan bergizi dan istirahat cukup," kata Wiku.

Kemudian masyarakat yang mengalami gejala COVID-19 diminta untuk memiliki kesadaran melakukan tes COVID-19 secara mandiri. "Kesadaran tinggi untuk dites jika bergejala dan merasa berisiko akibat riwayat perjalanan jarak jauh, dan atau bagi mereka yang belum melakukan booster selepas enam bulan dari vaksin dosis lengkap," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement