Kamis 28 Apr 2022 21:59 WIB

Sejak Awal Perang, Polisi Temukan 1.150 Jenazah di Sekitar Kiev

Mayoritas jenazah tewas karena luka tembakan dari senjata api laras pendek.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Vova, 10, melihat jenazah ibunya, Maryna, yang terbaring di peti mati saat ayahnya, Ivan Drahun, berdoa saat pemakamannya di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, pada Rabu, 20 April 2022.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Vova, 10, melihat jenazah ibunya, Maryna, yang terbaring di peti mati saat ayahnya, Ivan Drahun, berdoa saat pemakamannya di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, pada Rabu, 20 April 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Kepolisian Ukraina mengatakan sejak invasi Rusia mereka sudah menemukan 1.150 jenazah warga sipil di sekitar wilayah Ibukota Kiev. Sekitar 50 hingga 70 persen diantaranya tewas karena luka tembakan dari senjata api laras pendek.

Dalam video yang diunggah di Twitter kepala kepolisian regional Kiev Andriy Nebytov mengatakan sebagian besar jenazah ditemukan di Kota Bucha. Di mana Ukraina menemukan ratusan mayat setelah pasukan Rusia mundur dari kota tersebut.

Baca Juga

Ukraina mengatakan warga sipil yang ditemukan tewas di Bucha dibunuh pasukan Rusia saat mereka menduduki kota tersebut. Sampai saat ini belum dapat diverifikasi dengan independen berapa tepatnya jumlah korban tewas di Bucha atau apa penyebab kematian mereka.

Rusia membantah menyerang warga sipil dalam invasi yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus". Moskow mengatakan tuduhan pasukannya mengeksekusi warga sipil Bucha saat menduduki kota itu merupakan "fitnah mengerikan" yang bertujuan merusak citra pasukan Rusia.  

"Sampai saat ini, kami telah menemukan, memeriksa, dan menyerahkan ke institusi forensik 1.150 jenazah warga sipil," kata Nebylov dalam video yang diunggah di Twitter.

Di video itu ia berdiri di tengah-tengah reruntuhan gedung yang hancur selama gempuran Rusia ke wilayah Kiev. "Saya ingin menekankan ini warga sipil, bukan militer," katanya.

Video itu diunggah satu hari setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggelar pembicaran dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Stasiun televisi Ukraina menyiarkan Guterres berkunjung ke Kota Borodyanka yang menurut Zelenskyy situasinya lebih "buruk" dibanding Bucha. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement