Jumat 29 Apr 2022 09:08 WIB

IPB University Serahkan Santunan Anak Yatim dan Dhuafa Lingkar Kampus

Kegiatan ini telah menjadi tradisi IPB University setiap bulan suci Ramadhan.

Red: Irwan Kelana
Pada Ramadhan 1443 H, IPB University menyalurkan  santunan kepada 1.526 anak yatim dan dhuafa di lingkar kampus.
Foto: Dok IPB University
Pada Ramadhan 1443 H, IPB University menyalurkan santunan kepada 1.526 anak yatim dan dhuafa di lingkar kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University kembali memberikan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di lingkar kampus. Tahun ini, IPB University menyerahkan santunan kepada 1.526 orang penerima. Penerima terdiri dari 1.063 anak yatim di 17 desa/kelurahan lingkar kampus IPB University, 73 anak yatim keluarga IPB University dan 390 dhuafa IPB University. 

Kegiatan ini telah menjadi tradisi IPB University setiap bulan suci Ramadhan. Seperti tahun sebelumnya, penyerahan santunan dilaksanakan secara terintegrasi dengan program Data Desa Presisi (DDP).

Dr Sofyan Sjaf, wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bidang Pengabdian Masyarakat mengatakan, perolehan dana santunan tahun ini mencapai 488.565.684. Rincian tersebut antara lain sumbangan IPB University melalui Wakil Rektor bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan sebesar Rp 60 juta, dana santunan tahun 2021 sebesarRp  6.575.373 dan dana yang terhimpun dari donatur sebesar Rp 421.990.311.

"Insya Allah dana santunan ini kami serahkan kepada 163 anak yatim yang tersebar di 17 desa/kelurahan lingkar kampus. Kemudian 73 anak yatim di internal keluarga IPB University, dan 390 orang dhuafa IPB University. Dengan nominal masing-masing paket santunan sebesar 300.000 rupiah," kata Dr Sofyan dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (28/4).

Selain itu, lanjut dia, penyerahan santunan IPB University juga telah memanfaatkan inovasi Data Desa Presisi. Hal ini agar santunan yang diberikan tepat sesuai sasaran.

"Sejak tahun 2020, kita sudah kembangkan Data Desa Presisi untuk desa lingkar kampus. Sehingga,  anak yatim yang menerima santunan juga presisi. Masing-masing mereka mendapat kartu anak yatim dengan QR code," ujarnya. 

Dr Sofyan menjelaskan, data anak yatim yang tercatat akan masuk dalam database aplikasi IPB Peduli sekaligus peta sebarannya. Saat penyerahan santunan dilakukan, panitia akan memindai QR code kartu anak yatim. Pada aplikasi, indikator peta sebaran akan berubah dari merah menjadi hijau. Tanda telah menerima santunan. 

Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi turut mengapresiasi peran Data Desa Presisi dalam penyaluran santunan tahun ini. Ia memaparkan, dengan cara ini, bantuan yang diberikan akan sampai pada penerima secara presisi.

“Dengan data desa presisi, tim mampu memverifikasi penerima bantuan dengan baik. Sehingga jelas, posisi, di mana dan kapan bantuan akan sampai, itu akan tercatat langsung ketika barcode dipindai. Ini adalah kemajuan yang berarti dan silaturahmi kita kepada masyarakat lingkar kampus,” sebutnya. 

Sementara, Rektor IPB University, Prof Arif Satria menyempatkan berkunjung ke salah satu yatim penerima santunan di Kelurahan Situgede. Kunjungan tersebut didampingi Lurah. Ia turut menyampaikan harapan dan doa untuk anak-anak yatim agar cita-cita mereka terwujud.

“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat. Ini adalah bentuk dari pengabdian IPB University kepada warga sekitar. Program ini akan terus kita kembangkan dan perluas. Yang terpenting adalah saya yakin putra-putri ini adalah harapan kita ke depan. Kita doakan semoga cita-cita mereka bisa terwujud,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement