Jumat 29 Apr 2022 12:44 WIB

Polisi Israel Serang Warga Palestina di Jumat Terakhir Ramadhan

Terjadi penyerangan warga Palestina oleh polisi Israel di akhir Ramadhan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.
Foto: AP Photo/Nasser Nasser
Petugas Polisi Perbatasan Israel mengamankan pos pemeriksaan yang digunakan oleh warga Palestina untuk menyeberang dari Tepi Barat ke Yerusalem, untuk salat Jumat pertama di bulan suci Ramadhan di kompleks masjid Al Aqsa, di pos pemeriksaan tentara Israel Qlandia, barat Ramallah, April 8, 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Sebuah kericuhan pecah antara warga Palestina dan polisi di Temple Mount, Jumat (29/4) pagi. Aksi ini terjadi pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan.

Warga Palestina di kompleks Kota Tua disebut melemparkan batu dan meluncurkan kembang api ke arah petugas dan Tembok Barat, yang terletak di bawah Temple Mount. Polisi lantas membawa mereka memasuki Temple Mount untuk membubarkan para perusuh.

Baca Juga

Seorang pria bertopeng yang mengibarkan bendera kelompok Hamas disebut meluncurkan kembang api dan meneriakkan, “Kami akan mengorbankan hidup kami untuk Al-Aqsha."

Puluhan ribu jamaah diperkirakan akan menjalankan shalat Jumat di kompleks masjid tersebut. Sehari sebelumnya, polisi mengatakan mereka meningkatkan penempatan petugas di Yerusalem, dengan sekitar 3.000 petugas menjelang shalat Jumat.

Dilansir di Times of Israel, Jumat (29/4), pasukan ini nantinya tersebar di Kota Tua Yerusalem dan jalan-jalan utama menuju kompleks Temple Mount.  Beberapa jalan di Kota Tua dan Yerusalem Timur diblokir untuk lalu lintas.

Jumat terakhir dari bulan suci juga dikenal di antara orang-orang Palestina sebagai Hari Quds, hari solidaritas yang diprakarsai oleh Ayatollah Khomeini dari Iran.

Iran memprakarsai Hari Quds atau Hari Yerusalem pada 1979, tahun Revolusi Islam. Momen ini dibuat untuk memperingati hari perayaan dengan pidato, sejumlah kegiatan dan ancaman anti-Israel untuk "membebaskan" Yerusalem dari kendali Israel.

Pada Rabu (27/4), malam, lebih dari 100 ribu jamaah Muslim mengambil bagian dalam doa massal di Masjid Al-Aqsa untuk hari raya Lailatul Qadar. Di momen ini, umat Islam percaya ayat-ayat pertama Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ribuan polisi dikerahkan ke Kota Tua Yerusalem menjelang shalat, dengan tanpa ada insiden yang tidak biasa dilaporkan.

Yordania, yang mengawasi situs titik nyala kerusuhan melalui kendalinya atas wakaf Islam yang mengelola kompleks tersebut, dalam beberapa pekan terakhir mengeluarkan sikap yang tajam dan kritis terhadap perilaku pasukan keamanan Israel di atas Bukit Bait Suci.

Yordania menuduh Israel melanggar status quo di situs tersebut, di mana umat Islam diizinkan untuk mengunjungi dan berdoa, sementara orang Yahudi tidak dapat berdoa dan hanya dapat berkunjung dengan slot waktu terbatas.

Di sisi lain, polisi mengatakan mereka akan melarang non-Muslim mengunjungi Temple Mount dan kompleks Masjid Al-Aqsha mulai Jumat hingga akhir bulan suci Ramadhan pada 1 Mei, untuk mengurangi ketegangan dan potensi bentrokan.

Awal bulan ini, terjadi bentrokan serius antara polisi dan warga Palestina, yang menyebabkan ratusan orang terluka dan ditangkap.  

Sumber:

https://www.timesofisrael.com/police-and-palestinians-clash-at-temple-mount-on-final-friday-of-ramadan/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement