Sabtu 30 Apr 2022 06:28 WIB

Dirlantas Polda Jawa Tengah: Penerapan One Way di Tol Lancar

Pengguna jalur tol agar tertib dan tidak menggunakan bahu jalan tol untuk istirahat

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Lonjakan volume kendaraan di ruas tol Trans Jawa segmen Semarang- Solo di wilayah Kabupaten Semarang, pada H-3 Lebaran 1443 Hijriah, Jumat (29/4),
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Lonjakan volume kendaraan di ruas tol Trans Jawa segmen Semarang- Solo di wilayah Kabupaten Semarang, pada H-3 Lebaran 1443 Hijriah, Jumat (29/4),

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Pemberlakuan rekayasa lalu lintas one way (satu arah) bagi arus mudik, di ruas tol Trans Jawa wilayah Jawa Tengah disebutkan berjalan dengan lancar.

Hal ini didasarkan dari hasil evaluasi dan pantauan dari udara terhadap pergerakan kendaraan pemudik saat diberlakukan rekayasa one way di ruas tol, mulai dari Gerbang Tol (GT) Cikampek hingga GT Kalikangkung.

Baca Juga

Pantauan udara dilakukan oleh Kepala Biro Operasi (Karo ops) Kombes Pol Firly RS dan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Suryonugroho, Jumat (29/4).

Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Agus Suryonugroho menjelaskan, berdasarkan hasil pantauan dan evaluasi, penerapan one way di Jalan Tol pada mudik Lebaran tahun ini berjalan lancar.

Arus lalu lintas kendaraan pemudik di ruas tol mulai perbatasan dengan Jawa Barat hingga Kalikangkung Semarang secara umum cukup terkendali dan tidak terjadi kemacetan dan relatif terkendali. 

"Tidak ada pelambatan atau lonjakan arus kendaraan yang signifikan hingga terjadi kemacetan. Demikian juga pada Jalur non tol pantura, tidak ada kenaikan volume kendaraan yang signifikan," katanya.

Kondisi yang sama, lanjut dia, juga terjadi pada arus kendaraan arah Jakarta juga tidak terjadi kenaikan Jumlah kendaraan yang sangat signifikan dan arus lalu lintas masih terlihat lancar.

Ia menyebut kondisi arus lalu lintas yang tergolong lancar ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.  Antara lain seperti program mudik gratis dari Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah.

Selain itu juga banyak warga yang memilih mudik dengan moda transportasi umum lainnya. Seperti kereta api maupun pesawat terbang komersial, termasul adanya akses  jalur alternatif mudik di sejumlah daerah.

Sehingga ada sejumlah pilihan jalur yang dapat digunakan para pemudik. Seperti yang dari Jawa Barat dan sekitarnya bisa lewat jalur selatan. Pemudik dari Pejagan Brebes bisa lewat Ajibarang hingga masuk selatan.

Sehingga di pantura (arus kendaraan) tak tertumpuk dan terkonsentrasi di ruas tol Trans Jawa. "Ini yang membuat kami optimististis mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar," lanjutnya.

Sebab, masih kata Agus Suryonugroho, berdasar prediksi awal, akan ada penumpukan arus kendaraan mulai 28 April hingga 1 Mei 2022 nanti akibat puncak lonjakan arus mudik.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah,  Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menambahkan,  Polda Jawa Tengah telah menyiapkan tim urai kemacdtan di sepanjang jalur mudik di jalur tol maupun non tol.

"Personil sudah digelar mulai Pantura sampai jalur selatan-selatan. Untuk itu masyarakat agar tidak ragu berkoordinasi dengan petugas bila menghadapi permasalahan di jalan," tegasnya.

Lebih lanjut, Kabidhumas meminta masyarakat memperhatikan kondisi kesehatan dan tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan bila kondisi badan sedang dalam kondisi kurang fit.

Polisi juga menghimbau pada pengguna jalur tol untuk tertib dan tidak menggunakan bahu jalan tol untuk titik istirahat. "Hal ini sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan lakalantas dan pelambatan arus kendaraan," kata Iqbal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement